REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barito Putera meminta PSSI menyosialisasikan nasib kompetisi yang kini tengah berstatus abu-abu.
"Kemungkinan akan dilanjutkan, cuma kita maunya teknisnya lah. Kalau memang kira-kira sudah ada gambaran untuk bisa dilanjutkan, ya memang harus disosialisasikan," kata manajer Barito Putera Mundari Karya dalam keterangan resminya, Rabu (7/10).
Hingga saat ini Barito Putera masih bertahan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, sembari menunggu kepastian liga. Sejumlah pemain diliburkan, sementara yang bertahan di Yogyakarta tetap menjalankan latihan ringan.
"Pemain kan sedang kita liburkan, kalau ada rencana lanjut pasti kan kita panggil lagi. Karena cuma 20 pemain yang bertahan di Yogyakarta menjalani latihan ringan," katanya.
Menurut Mundari, kelanjutan Liga 1 Indonesia sangat penting bagi skuad Laskar Antasari tersebut. Pasalnya, manajemen Barito berkomitmen untuk mengorbitkan sejumlah pemain mudanya.
Tercatat ada 27 pemain yang didaftarkan untuk lanjutan Liga 1, di mana 20 di antaranya adalah pemain junior. Apalagi pada lanjutan Liga 1 ini diberlakukan regulasi tanpa adanya degradasi dan kewajiban menyertakan pemain muda.
"Karena buat Barito Putera ini penting, kompetisi ini kan penting buat pemain muda kita. Kita berharap kompetisi ini bisa menjadi pengalaman mereka, kita mau lihat sejauh mana perkembangan anak-anak," kata Mundari.
Barito Putera memang mendukung keputusan penundaan Liga 1 Indonesia jika alasannya untuk keselamatan bersama. Menurut dia, penundaan ini memang bukan dari keinginan pecinta sepak bola Indonesia.
Menurutnya, federasi dan operator harus duduk bersama tanpa saling menyalahkan untuk mencari solusi yang terbaik dan tak membiarkan status liga terkatung-katung, sebab kepastian liga berpengaruh pada seluruh tim.