REPUBLIKA.CO.ID, GENOA -- Presiden Sampdoria Massimo Ferrero mendapatkan ancaman pembunuhan dan surat ancaman yang dikirimkan lewat pos. Di dalam surat tersebut, juga terlampir peluru. Dilansir dari Football Italia, Jumat (9/10), sejumlah spanduk ancaman juga terpasang di sekitar rumahnya.
Ferrero berulang kali didesak oleh suporter garis keras Sampdoria untuk menjual klub kepada pihak lain, terutama usai negoisasi dengan grup perusahaan Amerika Serikat yang dipimpin mantan striker Gianluca Vialli gagal. Karena berkeras, ancaman kepadanya terus meningkat.
Ia juga pernah terkurung oleh kemarahan penggemar ketika berada di dua restoran di Genoa. Mereka meneriakkan suara bernada pelecehan kepada Ferrero. Pria 69 tahun itu harus dibawa ke luar restoran melalui pintu belakang untuk menghindari amukan massa.
Selain pemilik klub, Ferrero dikenal sebagai orang yang bergelut di dunia perfilman sejak usianya 18 tahun. Di bisnis perfilman dia mendapatkan banyak uang. Ia menguasai sekitar 60 bioskop. Ia juga jago akting.
Ferrero juga sempat terjun di bisnis maskapai namun gagal dan mengalami kebangkrutan. Selama menjadi pemilik Sampdoria, Ferrerro selalu menjadi pemberitaan berkat perilakunya yang dianggap gila.
Ferrero mengambil alih Sampdoria pada 2014 dari Edoardo Garrone. Keluarga Garrone memiliki Sampdoria sejak 2002. Setelah Riccardo Garrone meninggal pada 2013, klub dipegang Edoardo Garrone yang hanya berlangsung setahun.