REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia Lewis Hamilton memandang pembangunan sirkuit baru di Rio de Janeiro, Brasil tidak diperlukan. Ia menentang penebangan pohon di hutan untuk membuka lahan bagi trek tersebut.
Rencana untuk sirkuit tuan rumah Grand Prix itu, yang akan menggantikan Interlagos di Sao Paulo di kalender Formula 1, telah menimbulkan sejumlah kontroversi. Sejumlah pemerhati lingkungan menentang lokasi pembangunan trek.
Pendukung proyek itu mengatakan lebih banyak pohon akan ditanam daripada yang dihilangkan di area hutan di sektor Deodoro, sebelah barat Rio, di sekitar bekas fasilitas militer. Hamilton, yang mengincar gelar juara dunia ketujuhnya, telah blak-blakan tentang masalah lingkungan beberapa tahun belakangan ini.
"Saya berharap saya tidak ditanya pertanyaan ini," kata pembalap Mercedes itu pada sesi jumpa pers Grand Prix Eifel di Nuerburgring, Jerman, seperti dikutip Reuters, Jumat (9/10). "Pendapat pribadi saya adalah dunia ini tidak perlu sirkuit baru. Saya rasa ada banyak sirkuit yang luar biasa di dunia ini dan saya cinta Interlagos."
Hamilton mengatakan ia tidak mengetahui detail rencana dari pembangunan sirkuit di Rio itu namun mendengar bahwa itu akan menggunakan pendekatan yang berkelanjutan.
"Hal paling berkelanjutan yang bisa dilakukan adalah tidak menebang pohon. Dengan deforestasi dan semua hal, saya kira itu bukan hal yang bijak dilakukan. Saya tidak memiliki detailnya kenapa tapi itu bukan suatu hal yang saya dukung secara pribadi," kata dia.
Interlagos telah langganan masuk di kalender F1 sejak 1990 namun tahun ini tidak akan menjadi tuan rumah Grand Prix Brasil karena pandemi Covid-19.
Sementara itu, Jacarepagua, sirkuit lama di Rio telah dihancurkan untuk membuat fasilitas Olimpiade 2016.
Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan tahun lalu, sirkuit baru yang dibangun pihak swasta itu akan memiliki kapasitas 130 ribu penonton.