REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Djoko Pramono menyatakan bahwa babak kualifikasi angkat besi untuk Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlanjut pada Maret 2021.
“Berita gembira, bulan Maret ini akhirnya diadakan juga kejuaraan Asia untuk merebut kuota (Olimpiade),” ungkap Djoko di Pelatnas Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, Rabu (11/11).
Berdasarkan kalender yang dirilis Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) dalam laman resminya, ada enam pertandingan kualifikasi tersisa menuju Olimpiade Tokyo yang bakal berlangsung 23 Juli-8 Agustus 2021. Salah satunya adalah Kejuaraan Asia 2020 yang sedianya digelar di Uzbekistan, April lalu.
Meski IWF sudah merilis jadwal ulang, namun belum diketahui secara pasti kapan Kejuaraan Asia 2020, yang merupakan turnamen kualifikasi berkategori gold itu, bakal dilaksanakan, mengingat masih perlu adanya konfirmasi lebih lanjut dari tuan rumah.
Seandainya turnamen tersebut digelar Maret 2021 nanti, Djoko sangat berharap bisa menambah perwakilan atlet angkat besi tampil pada pesta olahraga empat tahunan. Namun jika tidak ada event apapun hingga Olimpiade digelar, Indonesia berarti baru hanya meloloskan tiga lifter.
“Untuk tahun ini kita habis (tak ada turnamen), semuanya habis. Bahkan saya dengan pimpinan PABSI agak kecewa,” ujarnya
“Biasanya kita (kirim) lima hingga tujuh (lifter). Bukan karena masalah (kualitas) anak-anak yang turun, masalahnya waktunya yang tidak ada,”
“Event-event internasional dibatalkan semua. Untuk sekarang ke Tokyo kita baru meloloskan tiga atlet. Jadi kita menyesal sekali karena kita masih punya yang lain yang sangat mungkin lolos,” katanya menambahkan.
Indonesia sudah memastikan dua wakil yang lolos ke Olimpiade Tokyo, yaitu Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg) dan Windy Cantika Aisyah (49 kg). Sedangkan Nurul Akmal (+87 kg) berpeluang besar lolos melalui jatah benua. Sementara PABSI menargetkan dapat mengirim empat hingga lima lifter andalannya ke pesta terakbar sejagad itu.