REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona meninggalkan rumah sakit diiringi oleh konvoi para pendukung atau delapan hari setelah menjalani operasi untuk menghilangkan bekuan darah di otaknya.
Maradona yang bermakser tak berbicara kepada kerumunan jurnalis dan para penggemar yang berkumpul di luar saat meninggalkan klinik Olivos di Buenos Aires dengan ambulans tak lama setelah dokternya Leopoldo Luque mengatakan kepada wartawan bahwa dia sudah boleh pulang.
Petugas keamanan swasta mengangkat pembatas untuk menskrining ambulans sebelum pergi. Konvoi pendukung Maradona mengikuti ambulans itu setelah puluhan orang menunggu di luar klinik selama berhari-hari sambil memegang foto dirinya dan meneriakkan dorongan penyemangat.
Luque sebelumnya memposting foto dirinya memeluk pria berusia 60 tahun itu yang mengenakan perban di kepalanya via Instagram. Maradona diperkirakan melanjutkan rehabilitasi di Tigre yang berjarak 30 kilometer arah utara Buenos Aires dekat rumah putrinya Giannina.
"Diego mungkin sudah melalui saat-saat tersulit dalam hidupnya," kata pengacaranya, Matias Morla, seperti dikutip AFP. Dia menyebut adalah "keajaiban" gumpalan "yang bisa merenggut nyawanya, bisa terdeteksi."
"Yang dibutuhkan saat ini adalah bersama keluarga dan dikelilingi oleh tenaga kesehatan," kata Morla. "Bersama para dokter dan keluarganya, Diego akan menjadi sebagaimana seharusnya, yakni bahagia."
Mantan kapten Argentina yang memboyong Piala Dunia itu menjalani operasi menghilangkan gumpalan yang bersarang di antara otak dan tengkoraknya Selasa lalu. Dia tampak tidak sehat selama muncul singkat pada 30 Oktober untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-60 di stadion Gimnasia y Esgrima, tim Divisi Primera Argentina yang dia latih.