REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo berpendapat fenomena peminjaman pemain ke luar negeri menciptakan sebuah dilema bagi manajemen.
Arema FC ikut mengamati maraknya pemain-pemain lokal yang dikaitkan dengan bursa transfer klub luar. Digadang-gadang pemain level atas bisa ditebus dengan harga terjangkau atau kontrak peminjaman imbas penghentian Liga 1 2020.
Di satu sisi, sebagai klub dengan mengutamakan kekeluargaan, Arema FC sangat menyambut baik jika ada pemainnya yang bisa go international. Itu bisa menjadi solusi paling efektif bagi pemain yang memang punya talenta di atas rata-rata dalam menghadapi masa sulit ini.
Namun di sisi lain jauh di lubuk hati ada rasa keberatan di sana. Karena klub sebagai pemilik tentu menginginkan kontribusi maksimal dari sang pemain.
“Di sisi lain ada keinginan pemain ini menaikkan level ke sana, tapi di sisi lain juga ada keinginan agar pemain ini membantu klub. Jujur saya bingung, tapi di sisi lain kami support, pasti,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (7/12).
“Kecuali kalau Liga normal, jadi bisa tahu sendiri pemain-pemain mana yang pantas ke luar negeri atau tidak.”
“Kalau posisi sekarang serba dilema, kalau bertahan ya kasihan tapi kalau mereka berangkat tiba-tiba kompetisi jalan sedangkan pemain tidak siap,“ ujarnya.
Lebih lanjut ketika disinggung soal pinangan yang masuk ke Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan hingga saat ini belum ada.
“Saat ini tidak ada, belum ada yang masuk,” ucapnya.
Di sisi lain, Ruddy mengaku beberapa waktu lalu ada komunikasi yang mengarah ke sana. Akan tetapi setelah dipelajari kembali komunikasi tersebut justru berubah menjadi tawaran pemain kepada Arema FC.