REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stefano Pioli mengakui AC Milan sedikit lamban pada awal laga, tetapi pantas mendapatkan pujian karena bangkit dari ketertinggalan untuk menahan imbang Parma. Rossoneri bermain imbang 2-2 melawan Parma pada laga pekan ke-11 Serie A Italia di San Siro, Ahad (14/12) dini hari WIB.
Rossoneri benar-benar khawatir mereka akan menderita kekalahan pertama mereka di Serie A sejak Maret, terutama ketika percobaan mereka membentur tiang empat kali, tiga di antaranya oleh Hakan Calhanoglu. Namun, Theo Hernandez berhasil mencetak dua gol pada pengujung laga.
"Mengenai permainan, untuk pertama kalinya saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki pendekatan yang tepat dan sedikit lamban. Parma melakukannya dengan sangat baik dalam serangan balik, kami bisa saja menyamakan kedudukan lebih awal dan tidak melakukannya, tetapi ini adalah tim dengan hati dan keinginan. Tidak apa-apa," kata Pioli dikutip dari Football Italia, Senin (14/12).
Dia menegaskan target tim sejak awal adalah untuk memenangkan pertandingan. Segala upaya telah dilakukan namun tim kesulitan untuk mewujudkannya. Justru, kata dia, Parma yang berhasil memanfaatkan kesalahan tim asuhannya untuk mencetak dua gol ke gawang Milan.
"Kami tidak setajam di babak kedua, tapi itu bisa terjadi ketika Anda mengerahkan begitu banyak semangat untuk mengejar, memasukkan pemain ke dalam kotak dan mencoba mengembalikannya ke jalur yang benar," katanya.
Pioli juga mengakui kehilangan Zlatan Ibrahimovic. Dia berharap Ibra sudah bisa kembali bermain saat melawat ke markas Genoa, Kamis (17/12) mendatang.
"Memang benar kami memiliki karakteristik yang berbeda tanpa Ibra, karena Zlatan memberi kami lebih keuntungan fisik di area penalti. Namun kami menutupinya dengan menyerang dalam jumlah yang banyak dan pemain yang lebih fokus pada pergerakan," katanya.
Setelah pertandingan itu, Milan masih berada di puncak klasemen. Namun keunggulan lima poin mereka dari Inter terpangkas menjadi hanya tiga. Pioli tak mempermasalahkannya. Menurut dia, Milan hanya fokus untuk mempertahankan performa agar bisa finis di zona Liga Champions pada akhir musim.