REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AS Roma Paulo Fonseca mencoba melihat sisi positif setelah timnya mengalahkan 10 pemain Torino 3-1 pada Jumat (18/12) dini hari WIB. Kemenangan mereka tak terhindarkan setelah Wilfried Singo diusir pada menit ke-14 karena kartu kuning kedua. Namun, dia menyayangkan permainan Romah pada tahap akhir laga pekan ke-12 yang berlangsung di Stadion Olimpico.
Gol pembuka dari Henrikh Mkhitaryan, kemudian penalti Jordan Veretout dan tembakan Lorenzo Pellegrini mengamankan poin penuh untuk Roma, meskipun Andrea Belotti membalaskan satu gol di babak kedua dan percobaan Simone Edera membentur mistar.
"Tiga poin yang paling penting dan kami tahu itu tidak akan mudah. Kami mengontrol permainan dan mencetak tiga gol," kata Fonseca dikutip dari Football Italia, Jumat (18/12).
Hanya, dengan 10 pemain, Torino masih bisa mencetak gol melalui Andrea Belotti. Tim tamu juga mengancam pertahanan Roma lebih banyak pada pengujung laga. Itu yang menjadi perhatiannya.
"Memang benar, kami tidak mengontrol bola pada menit-menit akhir dan membiarkan Torino mendapatkan peluang untuk menutup area penalti kami. Saya tidak suka kami kebobolan satu gol lawan 10 orang, tapi untuk keseluruhan pertandingan, saya puas," katanya.
Roma menyamai nilai Juventus di tempat ketiga, hanya kalah selisih gol, dan hanya terpaut empat poin dari pemuncak klasemen sementara AC Milan. "Kami puas dengan posisi kami di klasemen, tapi kami juga masih sangat jauh dari akhir musim. Kami harus terus merebutnya satu per satu dan mulai mempersiapkan diri untuk Atalanta," ujarnya.
Pemilik Roma Ryan Friedkin berada di tribun Stadion Olimpico untuk menyaksikan pertandingan tersebut, setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden FIGC Gabriele Gravina. Fonseca mengapresiasinya. "Sangat penting bagi kami dan para pemain untuk merasakan bahwa pemilik klub dekat dengan mereka setiap hari. Ini sangat positif dan mereka dapat merasakan dukungan itu," ujar dia.