REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jordan Henderson mengakui ia pernah mengalami titik terendah dalam kariernya ketika Liverpool mempertimbangkan untuk menjualnya ke Fulham lebih dari setahun setelah ia bergabung di Anfield. Kapten Liverpool tersebut didatangkan dari Sunderland pada Juni 2011 dengan transfer 20 juta poundsterling.
Namun, 14 bulan setelah ia pindah, Liverpool mempertimbangkan untuk menjualnya ke Fulham dalam sebuah kesepakatan pertukaran dengan Clint Dempsey. Henderson mengakui itu periode terberatnya, tetapi pengalaman tersebut menempanya menjadi individu yang lebih kuat dalam jangka panjang.
"Itu momen sulit yang saya ingat dengan sangat jelas," katanya kepada Guardian, Sabtu (2/1), jelang laga tandang the Reds ke markas Southampton.
Ia menceritakan, saat itu Liverpool sedang bersiap untuk pertandingan kualifikasi Liga Europa melawan Hearts di Anfield. Para pemain Liverpool seperti biasa berkumpul di hotel.
Pintu kamar Henderson kemudian diketuk. Pelatih Liverpool saat itu Berndan Rodgers ingin berbicara kepadanya.
"Agar tidak salah paham, itu hanya percakapan dengan Brendan Rodgers. Itu kesempatan (untuk pergi ke Fulham) yang tidak saya inginkan dan saya tidak suka. Saya masih merasa bisa berkontribusi dengan banyak hal," kata gelandang timnas Inggris berusia 30 tahun itu.
"Namun, saya berada di tempat yang sangat gelap pada waktu itu dan hal itu membuat kami jauh lebih kuat serta lebih bijaksana di kemudian hari dan, tanpa itu, Anda tidak akan pernah tahu apa yang bisa terjadi."