REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kevin de Bruyne tidak menggunakan agen untuk memperbarui kontrak barunya dengan Manchester City. Langkah ini membuatnya menghemat lebih dari 8 juta poundsterling atau sekitar Rp 160 miliar.
De Bruyne, 29 tahun, telah menandatangani kontrak berdurasi empat tahun yang bisa membuatnya mendapat bayaran hampir mencapai 400 ribu pounds atau sekitar Rp 8 miliar sepekan. Bonus dan hak komersial disertakan.
Total paket yang ditetapkan oleh City sekitar 83 juta poundsterling. De Bruyne tidak akan diwajibkan untuk membayar biaya agen 10 persen seperti biasanya setelah memilih untuk menutup kesepakatan sendiri karena perselisihan hukum dengan mantan penasihatnya Patrick De Koster.
De Koster sedang diselidiki polisi setelah ayah De Bruyne, Herwig, menemukan sejumlah dugaan ketidaksesuaian keuangan tahun lalu. De Bruyne senior menggunakan jasa tim ahli hukum dari firma hukum Altius yang berbasis di Brussel untuk menyelesaikan detail kecil dengan City setelah putranya menyetujui paket gajinya sendiri.
Pengacara Belgia Sven Demeulemeester dan pakar pajak asing Daan Buylaert adalah spesialis olahraga. Altius mengenakan biaya 500 pounds per jam untuk layanan mereka. Jadi tagihan terakhir kepada De Bruyne untuk 100 jam kerja adalah 50 ribu pounds.
Semua negosiasi antara City dan Altius dilakukan melalui tautan Zoom karena pandemi yang sedang berlangsung.
Penggunaan analisis data De Bruyne untuk menggambarkan nilainya bagi klub sangat penting selama diskusi.
Setelah City menarik diri dari tawaran untuk mendatangkan Lionel Messi dari Barcelona pada akhir musim, mereka setuju untuk memenuhi tuntutan gaji pemain.
De Bruyne awalnya menolak tawaran pembukaan klubnya setelah pembicaraan dimulai pada Desember lalu.