Selasa 04 May 2021 17:20 WIB

Penggemar Manchester United Rencanakan Demo Lanjutan

Para penggemar memprotes kepemilikan klub oleh keluarga Glazer.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Penggemar Manchester United memprotes pemiliknya sebelum pertandingan Manchester United v Liverpool Premier League - Old Trafford, Manchester, Inggris , Ahad (2/5). Penggemar Manchester United memegang suar sebagai protes terhadap pemiliknya sebelum Manchester United v Liverpool.
Foto: REUTERS/CARL RECINE
Penggemar Manchester United memprotes pemiliknya sebelum pertandingan Manchester United v Liverpool Premier League - Old Trafford, Manchester, Inggris , Ahad (2/5). Penggemar Manchester United memegang suar sebagai protes terhadap pemiliknya sebelum Manchester United v Liverpool.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Penggemar Manchester United (MU) melakukan demo besar-besaran di Stadion Old Trafford, Manchester, pada Ahad (2/5) lalu. Dampak demo tersebut adalah tertundanya laga antara Manchester United melawan Liverpool. 

Ratusan pendukung saat itu berhasil masuk dalam stadion beberapa jam sebelum kick off. Sementara ribuan lainnya berkumpul di luar Old Trafford untuk memberikan aspirasi soal kepemilikan klub. 

Para penggemar memprotes kepemilikan klub oleh keluarga Glazer termasuk upaya mereka untuk bergabunh dengan Liga Super Eropa. Pertandingan pun ditunda sampai waktu yang belum ditentukan akibat massa yang memblokir rute dari hotel tim ke stadion.

Dilansir dari laman Metro, Selasa (4/5), penggemar akan berencana mengulang demo yang sama saat Manchester United menjamu Leicester pada 12 Mei mendatang. Niat mereka adalah menunda laga kandang sebagai usaha agar tuntutan mereka dikabulkan.

Laga tunda melawan Liverpool pun akan menjadi sasaran bagi klub mereka. meskipun perwakilan penggemar, Manchester United Supporters Trust (MUST) telah menawarkan pemilik klub untuk menghindari hal yang sama seperti yang terjadi kemarin. 

Dalam pernyataannya, MUST mengatakan mereka tidak akan melakukan protes lebih lanjut dan menulis surat terbuka kepada wakil ketua Joel Glazer untuk merinci keinginan mereka. Mereka pun meminta tanggapan publik paling lambat pada Jumat (7/5) mendatang. 

"Mari kita perjelas bahwa tidak ada yang menginginkan apa yang terjadi di Old Trafford menjadi acara biasa. Apa yang terjadi adalah puncak dari 16 tahun dimana kepemilikan keluarga anda atas klub telah mendorong kami dalam hutang dan penurunan. Kami merasa dikesampingkan dan diabaikan," tulis pernyataan tersebut. 

Menurutnya, selama 16 tahun keluarga Glazer memimpin klub tidak pernah bertemu dengan suporter. Demo tersebut merupakan bentuk frustrasi yang mencapai titik didih sehingga MUST memfasilitasi hak penggemar untuk memprotes secara sah. 

"Meskipun kami secara pribadi tidak menyaksikan tindakan semacam itu, tentu saja kami tidak membenarkan tindakan kekerasan apapun. Tak satupun dari kami ingin ini berlanjut. Kita semua memiliki hal yang lebih baik untuk dilakukan. Jadi kita perlu menemukan jalan ke depan," lanjut pernyataan tersebut. 

Empat poin yang diajukan penggemar adalah peningkatan kepemilikan pendukung, penunjukan direktur independen ke dewan, akhir dari skema saham dua tingkat dan konsultasi dengan penggemar mengenai rencana masa depan untuk bergabung dengan kompetisi lain seperti Liga Super Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement