Asep juga mengatakan bahwa ajang tersebut pada awalnya merupakan Test Case atau evaluasi latihan tim selama periodesasi program latihan terutama di masa pandemi tahun 2021.
"Kompetisi ini juga penting sebagai Psywarming dalam persaingan pemecahan rekor dunia pada kategori Speed World Record yang banyak di klaim oleh negara negara pesaing dalam setiap kejuaraan nasional di negara masing - masing," ujarnya.
Seperti diketahui, dua atlet panjat tebing tanah air yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin memecahkan record dunia untuk kategori nomor speed 15 meter. Veddriq sendiri meraih medali emas usai berhasil mengalahkan Kiromal Katibin pada laga final. Pada final Veddriq Leonardo mencatatkan waktu 5,20 detik.
Tidak hanya itu, record sebelumnya tercipta sejak pada babak penyisihan, Veddriq Leonardo mematahkan rekor sebelumnya yang dibuat atlet Iran, Reza Alipour, pada Piala Dunia 2017 di Nanjing, China. Kala itu catatan terbaik adalah 5,48 detik.
Veddriq Leonardo lalu memecahkannya dengan catatan 5,37 detik. Namun kemudian Kiromal Katibin langsung melangkahi rekannya tersebut dengan membuat torehan 5,25 detik. Namun pada final, Veddriq Leonardo membuat catatan apik dengan waktu 5,20 detik.
Veddriq yang keluar sebagai pemenang dan berhasil membawa pulang medali emas dari Kejuaraan Dunia Panjang Tebing tersebut. Catatan waktunya yang menyentuh 5,20 detik itu lantas membuatnya menjadi pemegang rekor dunia sebagai yang tercepat menyelesaikan wall 15 meter di nomor speed putra tersebut.
"Mereka (Veddriq dan Kiromal) melakukannya lagi. Veddric Leonardo mengalahkan rekan senegaranya Kiromal Katibin dan mencatatan lagi rekor dunia di nomor speed putra di Salt Lake City, 5,208 detik," ucapnya.