Senin 28 Jun 2021 14:34 WIB

Keputusan Bersama, Jumpa Pers Piala Wali Kota Solo Batal

Para pemain diminta tak banyak keluar hotel guna menghindari hal yang tak diinginkan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Panitia Pelaksana Walikota Solo 2021 Cahyadi Wanda  (kanan).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Panitia Pelaksana Walikota Solo 2021 Cahyadi Wanda (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumpa pers virtual untuk media dan delapan peserta Piala Wali Kota (PWK) Solo 2021 yang semula dijadwalkan Senin (28/6) pukul 13.00 WIB tidak jadi dilaksanakan. Semula di agenda yang diterima media, akan ada perwakilan pelatih dan pemain dari delapan perwakilan peserta.

Para peserta itu adalah Persis Solo, PSG Pati, Persib Bandung, Arema FC, Sriwijaya FC, RANS Cilegon FC, Bali United, dan Bhayangkara FC Solo. Adapun turnamen akan dimulai 29 Juni hingga 4 Juli 2021.

Ketua Panitia Pelaksana Walikota Solo 2021 Cahyadi Wanda ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (28/6), mengatakan pembatalan jumpa pers ini adalah hasil keputusan bersama oleh para klub peserta.

"Dalam kondisi seperti ini tadi pelatih meminta agar Jumpa Press Prematch Piala Wali Kota Solo ini ditiadakan. Mereka meminta pemain jangan banyak keluar hotel untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujar Cahyadi. "Setelah mendengar masukan dari peserta dan acara ini pun tidak wajib. maka saya sebagai ketua pelaksana memutuskan untuk meniadakan acara ini. Mereka minta pemain lebih banyak di hotel dan fokus kepada pertandingan saja."

Namun untuk jumpa pers dengan panitia pelaksana pukul 15.00 WIB nanti tetap akan digelar. "Jumpa pers dengan panitia nanti jadi. Saya akan terangkan bagaimana prokes ketat yang telah kami siapkan untuk mensukseskan acara ini," jelasnya.

Dalam kondisi seperti saat ini, penyelenggara akan menunjukkan, kegiatan olahraga punya prokes dan prosedur sendiri sehingga bisa mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

"Sebelumnya kami sudah menunda. Saat ini tim-tim sudah datang semua, itu menunjukkan kepercayaan tim kepada kami. Kami sudah siapkan segala skenario, mulai mewajibkan tes usap, menyiapkan ruang isolasi, dan kerja sama dengan rumah sakit jika memang ada yang positif Covid-19," pungkas Cahyadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement