REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Atlet tenis meja asal Suriah, Hend Zaza, menjadi peserta termuda dalam Olimpiade Tokyo. Bagaimana tidak, usianya baru 12 tahun dan 204 hari saat tampil di Olimpiade 2020.
Zaza pun menjadi atlet termuda kelima yang tercatat dalam sejarah Olimpiade. Karena dinilai masih 'anak-anak', Zaza dianggap sebagai unggulan terbawah dalam undian pertandingan.
Zaza memang langsung kalah dalam babak penyisihan melawan atlet Austria, Liu Jia, dengan skor 0-4. Zaza dinilai kelelahan karena baru saja membawa bendera Suriah dalam upacara pembukaan Olimpiade.
Namun Zaza tidak kecewa dengan kekalahan tersebut. Ia merasa mencapai Olimpiade merupakan sebuah prestasi.
''Saya tidak diminta untuk menang, saya diminta untuk bermain baik. Saya pikir saya memiliki performa yang baik dan saya belajar dari kekalahan,'' kata Zaza dikutip dari ESPN, Senin (26/7).
Tujuan Zaza di Tokyo memang untuk membuat rakyat Suriah 'bahagia', dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Ia mulai bermain tenis meja sejak usia tujuh tahun. Zaza tinggal di kota bernama Hama, yang terdampak parah oleh perang saudara sejak 2011.
Pelatihnya, Adham Aljumaan, bahkan mengungkapkan kalau latihan Zaza sering terganggu oleh pemadaman listrik sejak perang melanda negara tersebut. Bahkan, seiring bertambahnya usia, Zaza kian sulit mendapatkan peralatan untuk latihan.
Zaza bahkan tidak bisa pergi ke turnamen untuk mengembangkan permainan. Namun, pada Februari 2020, ia lolos ke Tokyo 2020 dengan menang dalam kualifikasi Olimpiade zona Asia Barat.