Kamis 29 Jul 2021 13:55 WIB
...

Atlet Suriah Renang 3,5 Jam Hindari Perang Menuju Olimpiade

Yusra Mardini memilih melakukan itu karena desakan untuk hidup yang lebih baik.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Yusra Mardini
Foto:

Bekerja untuk mencapai impian, Yusra yang kini telah tinggal di Berlin, Jerman, akan berkompetisi di Olimpiade dan menjawab sejumlah pertanyaan dari tamu webinar tentang bagaimana tetap termotivasi.

"Berenang benar-benar menyelamatkan hidup saya. Anda harus ingat mengapa Anda ada di sini, dan mengapa ini akan membuahkan hasil pada akhirnya," kata Yusra yang sejak lahir memeluk agama Islam.

Sejatinya, Yusra dan Sara dibesarkan dari latar belakang perenang. Keduanya dilatih oleh sang ayah yang dianggap sebagai perenang rajin di Damaskus dan mimpinya adalah untuk bersaing di Olimpiade.

"Keluarga saya perenang dan kami tumbuh dari itu. Tapi kemudian sebuah bom menghantam stadion kami dan orang tua saya melakukan apa yang semua orang tua lakukan ketika mereka berpikir anak-anak dalam bahaya. Jadi, kami memutuskan untuk meninggalkan Suriah."

Setahun setelah cobaan berat, Yusra berkompetisi dengan Tim Olimpiade Pengungsi (IOC) pertama di Rio de Janeiro Brasil 2016, dan kemudian diangkat sebagai Duta Niat Baik Termuda oleh UNHCR, Badan Pengungsi PBB.  Gadis 23 tahun ini dinobatkan sebagai salah satu dari 25 wanita yang mengubah dunia oleh Majalah People dan salah satu dari 30 remaja paling berpengaruh dari Majalah Time tahun 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement