REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Striker Tottenham Hotspur Harry Kane dikabarkan merasa dibohongi oleh ketua klub Daniel Levy, terkait kemungkinannya pergi pada jendela transfer musim panas ini. Sikap Tottenham yang terus menolak bernegosiasi dengan klub peminat Kane, termasuk Manchester City, memperkuat anggapan tersebut.
City dikabarkan telah dua kali melayangkan penawaran kepada Tottenham untuk bisa memboyong top skorer Liga Primer Inggris musim lalu tersebut. Namun, manajemen the Lilywhites bergeming dan enggan merespons positif.
City belum menyerah. Kabarnya, City bakal kembali membujuk Spurs untuk melepas Kane dengan sodoran nilai transfer mencapai 125 juta poundsterling. Sikap Tottenham ini dikabarkan berbeda dengan kesepakatan antara Levy dengan Kane pada awal musim lalu. Pada saat itu, Levy berjanji siap merelakan kepergian Kane apabila Spurs gagal finis di empat besar ataupun tampil di Liga Champions pada musim ini.
The Lilywhites terbukti gagal memenuhi target itu dan hanya finis di peringkat ketujuh klasemen akhir Liga Primer Inggris. "Kane merasa Levy telah ingkar janji terkait kemungkinan kepindahannya pada jendela transfer musim panas kali ini. Kane mengetahui adanya tawaran dari Manchester City. Kane pun khawatir dan kecewa dengan sikap Spurs yang terus menolak pinangan Manchester City," tulis laporan Daily Mail, Rabu (18/8).
Meski berharap bergabung dengan City, striker berusia 28 tahun itu masih membuka opsi untuk tetap memperkuat the Lilywhites pada musim ini. Kane agaknya tidak mau meninggalkan klub yang dibelanya sejak 2009 itu dengan catatan hitam, termasuk hancurnya hubungan dengan suporter klub.
Ulah Levy, yang melanggar janjinya dengan kane, dinilai menjadi faktor utama memburuknya hubungan Kane dengan pendukung Tottenham. Oleh sebagian besar fan Spurs, Kane dinilai tidak profesional dengan tidak menghadiri sesi latihan tepat waktu.
Namun, keterlambatan Kane dalam bergabung bersama sesi latihan itu ternyata dipicu oleh kesalahpahaman. Pasalnya, Kane merasa sudah mendapatkan restu dari pihak klub untuk memperpanjang masa liburannya, terutama setelah tampil di gelaran Euro 2020. Di sisi lain, Tottenham tidak memberitahu Kane soal perubahan rencana tersebut.
"Kini, Kane berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan fan Spurs. Kendati begitu, di satu titik, Kane juga berharap suporter Spurs bisa memahami keingiannya untuk bisa meraih trofi bergengsi," lanjut laporan Daily Mail tersebut.