REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) mengatakan pada Senin (23/8), Liverpool menolak melepaskan Mohamed Salah untuk laga kualifikasi Piala Dunia mendatang melawan Angola dan Gabon. Ini disebabkan adanya peraturan karantina di Inggris.
"Asosiasi diberitahu Liverpool tentang penyesalan mereka terkait Mohamed Salah karena tidak dapat bergabung dengan tim nasional untuk pertandingan melawan Angola di Kairo dan Gabon di Franceville sebagai bagian dari kualifikasi Piala Dunia," kata EFA dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosialnya.
Media Inggris sebelumnya melaporkan bahwa The Reds juga menolak melepas Fabinho, Roberto Firmino, dan Alisson Becker untuk tiga laga kualifikasi Piala Dunia Brazil mendatang. Baik Mesir maupun Brasil berada dalam daftar merah Pemerintah Inggris.
Disebutkan, keputusan Liverpool itu didorong oleh isolasi wajib selama 10 hari bagi para pelancong yang kembali dari negara-negara tersebut. EFA mengatakan telah mendesak FIFA untuk mengesampingkan pembatasan karantina bagi pemain internasional agar memudahkan mereka bergabung dengan tim nasional demi kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Liverpool juga menolak mengizinkan Salah bermain di Olimpiade, di mana Mesir mencapai perempat final sebelum kalah dari peraih medali emas Brasil.
Setelah upaya mempertahankan gelar juara mereka pada musim lalu dihantam serangkaian cedera, Liverpool membuat awal yang solid untuk musim saat ini dengan memenangkan dua pertandingan awal Liga Primer musim 2021/22. Salah, 29, menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Primer Inggris yang mencetak gol pada pertandingan pembukaan dalam lima musim berturut-turut.
Hossam Badry, pelatih timnas Mesir, pada pekan lalu mengumumkan daftar pemain asing yang tidak dapat bergabung dengan skuad Mesir termasuk Mohamed Elneny dari Arsenal dan Ahmed Hassan dari Olympiakos, demikian laporan AFP.