REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat wakil Indonesia yakni Muhammad Fadli Imammudin dari para-balap sepeda, Saptoyoga Purnomo wakil para-atletik, serta Komet Akbar dan Adyos Astan dari para-tenis meja akan melanjutkan perjuangan Kontingen Merah Putih di Paralimpiade Tokyo 2020, Jumat (27/8). Dari jumlah atlet yang tampil hari ini, dua di antaranya Fadli dan Saptoyoga akan bersaing untuk bisa menorehkan medali di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet panyandang disabilitas tersebut.
Muhammad Fadli Imammudin akan mengawali langkah Merah Putih pada hari ini dengan turun di nomor nomor C4 4000m individual pursuit putra cabang olahraga para-balap sepeda di Izu Velodrome mulai pukul 08:38 WIB. Fadli akan terlebih dahulu bersaing pada babak kualifikasi dengan enam pesepeda dunia lainnya yakni, Andre Luiz Grizante (Brazil), Diego German Duenas (Kolombia), Carol-Eduard Novak (Rumania), Sergei Pudov (RPC), Jozef Metelka (Slovakia), dan Ronan Grimes (Irlandia).
Dari hasil kualifikasi, dua peserta dengan catatan waktu terbaik berhak melaju ke final untuk memperebutkan medali emas yang dijadwalkan bergulir pada hari yang sama pukul 13:22 WIB. Sementara posisi ketiga dan keempat pada babak kualifikasi akan memperebutkan medali perunggu pada pukul 13:15 WIB.
Melihat peta persaingan, peluang Fadli menorehkan medali terbuka. Terlebih salah satu lawan terberatnya yakni Jody Cundy asal Inggris Raya tidak akan berlomba pada nomor C4 4000m individual pursuit putra. Selain itu, sang pelatih Fadillah Umar mengatakan Fadli telah melakukan serangkaian persiapan dan siap tampil pada hari ini.
"Dari awal persiapan Fadli memang untuk tampil di nomor 4000 meter karena ia memiliki endurance bagus. Dengan absennya Cundy maka membuka persaingan antar peMbalap," kata Fadillah Umar dalam siaran pers NPC Indonesia yang diterima di Jakarta, Kamis (28/8).
Dengan absennya Cundy maka pesaing terberat lainnya Fadli pada perlombaan nanti adalah wakil Slovakia Jozef Metelka, pesepeda nomor satu dunia yang memiliki spesialisasi pada nomor 4000m. Dia juga bahkan merebut medali perunggu pada nomor C4-C5 time trial 1000m di Tokyo.
Selain Metelka, rival berat lainnya adalah pesepeda nomor dua dunia asal Rumania Carol-Eduard Novak. Meski demikian, Fadillah Umar menilai anak asuhnya tetap berpeluang mencatatkan waktu terbaik berdasarkan hasil pada kejuaraan yang diikuti sebelumnya. Pada nomor C4 4000m individual pursuit, Fadli memiliki catatan waktu terbaik saat berlaga di UCI Para-cycling Track World Championships di Milton, Kanada pada Februari 2020. Ketika itu ia finis di urutan ketujuh dengan catatan waktu 4 menit 59.520 detik.
Sebelumnya, pria berusia 37 tahun itu juga meraih medali emas di Asian Para Games 2018 pada disiplin tersebut. Dengan kata lain, hari ini adalah peluang Fadli untuk menebus kegagalan setelah kemarin finis urutan ke-17 nomor C4-C5 1000m time trial dengan mencatatkan waktu 1 menit 10,423 detik. Dia terpaut 8,886 detik dari peraih medali emas asal Spanyol Alfonso Cabello Llamas dengan waktu 1 menit 01,557 detik.