Senin 13 Sep 2021 12:56 WIB

Lewis Hamilton Bersyukur Sistem Keamanan Mobil Selamatkannya

Hamilton terlibat kecelakaan dengan Max Verstappen di GP Monza, Italia.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
 Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris bertabrakan dengan pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda selama Grand Prix Formula Satu Monza Italia, di arena pacuan kuda Monza, di Monza, Italia, Ahad (12/9).
Foto: AP/Luca Bruno
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris bertabrakan dengan pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda selama Grand Prix Formula Satu Monza Italia, di arena pacuan kuda Monza, di Monza, Italia, Ahad (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MONZA -- Pembalap F1 tim Mercedes Lewis Hamilton mengaku bersyukur dapat selamat dari kecelakaan yang ia alami di GP Monza, Italia, Ahad (12/9). Menurutnya, sistem keamanan pada mobil balap melindunginya dalam insiden tersebut. Kecelakaan tersebut juga melibatkan pembalap tim Red Bull Racing Max Verstappen sekaligus rival Hamilton musim ini. Di lap ke-26, Verstappen berusaha menyalip dari sebelah kiri Hamilton. Tetapi nahas, keduanya justru berhimpitan hingga mobil Verstappen menimpa mobil Hamilton hingga keluar trek. 

Beruntung, dalam setiap mobil F1 terdapat rangka yang disebut Halo untuk melindungi kepala pembalap. Meski sempat diprotes karena menambah beban mobil, sistem pengaman itu kini terbukti efektif melindungi nyawa pembalap. 

Baca Juga

"Saya merasa sangat, sangat beruntung hari ini. Terima kasih pada Tuhan karena ada sistem Halo yang menyelamatkan saya dan melindungi leher ini," kata Hamilton seperti dilansir Sky Sports, Senin (13/9). 

Juara F1 tujuh kali itu pun bisa langsung keluar dari mobil setelah kecelakaan. Ia mengaku hanya mengalami sedikit sakit di lehernya dan tenggorokan yang kering.

Namun tiga jam setelah kecelakaan, Hamilton sempat menyebut dirinya masih merasa kesakitan. Ia pun harus mendapat pengawasan medis sebelum kembali mengaspal di GP Sochi pada 26 September mendatang. 

"Saya tidak menyangka bakal ditabrak mobil di atas kepala. Ini adalah hal yang sangat mengejutkan bagi saya," ucapnya. 

"Pembalap memang sadar dengan risiko. Namun ketika mengalami kejadian seperti ini, tentu kami akan terkejut dan sadar betapa rapuhnya kita semua," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement