Rabu 03 Nov 2021 12:17 WIB
...

Terseok-seok di Serie A, Apa Sebab Juventus Digdaya di UCL?

Allegri kembali ke Juventus ketika tim diisi banyak wajah baru.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri.
Foto:

Allegri nampak terlalu berhati-hati di liga domestik. Saat kebobolan di menit-menit terakhir, ia lantas menginstruksikan anak asuhnya untuk menyerang. Sayangnya, dalam situasi demikian, Juve rentan terkena serangan balik. Itu terlihat dalam duel melawan Udinese dan Sassuolo.

Sejak menit pertama, Allegri tidak memasang para penyerangnya untuk lebih dekat dengan area pertahanan lawan. Alhasil, pemain-pemain seperti Paulo Dybala, Federico Chiesa, dan Alvaro Morata kesulitan mendapatkan pasokan bola. Ketiganya bukan tipikal petarung dan lebih bertaji jika timnya memainkan strategi menyerang.

Itu terlihat dalam partai Bianconeri melawan Zenit Saint Petersburg pada matchday keempat Liga Champions. Setelah kebakaran jengkot karena mengalami dua kekalahan terakhir di Serie A, Allegri menginstruksikan anak asuhnya tampil menekan sejak awal. Wakil Italia itu unggul 4-2 atas Zenit di Stadion Allianz, Turin, Rabu (3/11) dini hari WIB.

Statistik menunjukkan Juventus menguasai bola hingga nyaris 60 persen. Tuan rumah melepaskan 26 tembakan dengan 12 di antaranya mengarah ke gawang lawan. Taktik ini bukannya tanpa kelemahan.

Zenit bisa menciptakan 12 tembakan, dengan empat shots on target. Tapi setidaknya Juve jauh lebih mengancam. Meski pada saat yang sama, berisiko kebobolan.

"Saya pikir ketika Anda mengambil risiko, wajar jika Anda dapat mencetak gol dengan lebih mudah. Anda memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak gol dengan lebih banyak pemain yang mendekati gawang lawan. Kami bermain bagus dalam serangan dan kami bahkan bisa melakukannya, mencetak beberapa gol lagi," ujar Dybala, dikutip dari uefa.com.

Artinya La Joya, julukan Dybala, nyaman dengan pendekatan seperti ini. Ia tidak perlu bersusah payah turun ke tengah, lalu membangun serangan dengan melewati para pemain bertubuh tinggi besar. Pertanyaannya, beranikah Allegri konsisten menerapakan taktik seperti ini?

photo
Para pemain Juventus melakukan selebrasi pada akhir pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions antara Juventus dan Zenit St Petersburg, di Stadion Allianz di Turin, Italia, Rabu dini hari WIB, 3 November 2021. - (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement