REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) squash 2021 resmi berakhir pada Rabu (10/11). Bakat-bakat terbaik Indonesia telah mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada turnamen yang berlangsung di lapangan Gelora Bung Karno, Jakarta sejak 6 November 2021.
PB Squash Indonesia menjadi yang pertama menggelar Kejurnas setelah Pekan Olahraga (PON) Papua 2021 berakhir. Gerak cepat ini dilakukan agar euforia olahraga di Indonesia tidak terhenti.
Selain itu, PB Squash Indonesia ingin talenta terbaik Tanah Air terlalu lama vakum berkompetisi. Dalam waktu dekat, ada beberapa kejuaraan internasional yang akan diikuti atlet Indonesia.
“Alhamdulillah Kejurnas squash 2021 ini bisa berlangsung dengan baik. Di tengah pandemi Covid-19, kami berupaya menggelar turnamen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar ketua umum PB Squash Indonesia, Sylviana Murni, Kamis (11/11).
“Kejuaraan ini kami helat agar atlet Indonesia bisa terus mengasah kemampuan. Karena hal itu juga selaras dengan Desain Besar Olahraga Nasional yang sudah dibuat Kemenpora,” ujar dia menambahkan.
Kejuaraan Nasional squash 2021 diikuti delapan provinsi. Nantinya, dari ajang ini akan dicari atlet terbaik untuk berlaga di beberapa kejuaraan internasional.
“Setelah ini, para pemain akan kami panggil dan membentuk training camp. Nanti juga akan ada turnamen terbuka di beberapa negara yang kami akan kirim perwakilan. Lalu di akhir November, ada Asian Team Championship, ada empat orang yang akan berangkat ke sana,” ujar ketua panitia pelaksana Kejuaraan Nasional Squash 202 Seno Aji.
Kejurnas Squash 2021 mempertandingkan 10 nomor dengan rincian open putra, open puti, U-19 putra, U-19 Putri, U 17 Putra, U-17 Putri, U-15 putra, U-15 putri, U-13 putra, U-13 putri. Adapun kampiun di kategori open putra adalah Satria Bagus Laksana, sementara di kategori open putri adalah Maudy Wafa Nadiyah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
