Vice President Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Miranti Nasti Rendranti, mengatakan bahwa yang lebih bertanggungjawab terhadap ajang IATC adalah MGPA selaku panitia balap.
"Dari ITDC semestinya tidak ada (tanggapan). Karena kami bukan penyelenggara balapnya. Ditunggu saja, mungkin ada (pernyataan) dari race organizer," kata Miranti saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/11).
Republika.co.id juga menghubungi salah satu pihak MGPA, Alya Rahma Maghfira. Namun, ia belum memberi pernyataan tentang penundaan IATC dan mengeklaim hal tersebut merupakan tugas ITDC. "Bukan ranah saya untuk menjawab. Sebaiknya pertanyaan tersebut ditanyakan ke ITDC," ucapnya.
Sementara Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, melalui laman Facebook-nya menyatakan bahwa persoalan marshal adalah hal sepele, namun akan fatal jika tak bisa dipenuhi.
"Karena marshal belum siap menurut standar safety dari Dorna. Ada yang terlambat menjawab panggilan, ada terlambat angkat bendera, dan lain sebagainya," kata Bang Zul, sapaan akrabnya. "Setiap langkah awal pasti ada kesalahan-kesalahan karena ladang dengan kesalahanlah kami dipaksa belajar dan berubah."
Baca juga : Warga Menonton dari Bukit Ajang IATC di Sirkuit Mandalika