Senin 22 Nov 2021 00:55 WIB

Verawaty Wafat, Tokoh-Tokoh Bulu Tangkis Indonesia Berduka

Verawaty meninggalkan suri teladan dan inspirasi bagi pemain-pemain sekarang.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Keluarga berdoa di atas pusara mantan atlet bulutangkis Hj. Verawaty Fajrin usai dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ahad (21/11). Verawaty Fajrin meninggal dunia di usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Verawaty Fajrin adalah atlet bulu tangkis yang aktif di era 1980-an dan menjuarai sejumlah gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Ia berhasil menyabet 12 medali emas SEA Games sepanjang kariernya dan juga sejumlah medali di ajang bergengsi lainnya. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Legenda yang lain, Taufik Hidayat juga merasa kehilangan dengan sosok Verawaty. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini pun mengucapkan ikut berduka cita dan mengirimkan doa.

"Saat saya bergabung di Pelatnas Cipayung, Bu Vera juga sempat melatih di sana. Dia sosok yang suka bercanda dan memberi semangat. Meski melatih di tunggal putri, saya tahu beliau adalah sosok yang baik dan ramah. Semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah," kata Taufik.

Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi juga merasa berduka dengan berpulangnya Verawaty. Di mata pelatih berjulukan coach Naga Api, salah satu pahlawan kemenangan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989 itu sosok yang baik dan juga berprestasi besar.

"Saya ikut berduka cita atas meninggalnya Kak Vera, sosok yang berprestasi dan suka bercanda tetapi tegas saat melatih. Saya pribadi, pemain, dan pelatih ganda putra mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan atas meninggalnya Kak Vera," kata Herry. 

Pasangan Vera, Imelda Wigoena juga merasakan kehilangan. Ia mengingat momen bersama membawa nama Indonesia pada masa lalu.

"Kami mewek (nangis) bareng di podium tertinggi Asian Games 1978 Bangkok. Terharu mampu mempersembahkan emas untuk Indonesia," ujar Imelda ketika dihubungi Republika.co.id.

Dahulu mereka sering bermain rangkap. Imelda tampil di ganda putri dan ganda campuran, sementara Vera main di tunggal putri dan ganda putri.  

"Satu hal luar biasa, meski main rangkap Vera tetap konsentrasi, tidak fokus tunggal saja, tetapi semua sektor yang diikuti sangat bertanggung jawab," kata dia.

Semoga dedikasi Verawaty kepada bulu tangkis diikuti oleh para penerusnya saat ini.

photo
Verawaty Fajrin (kanan) bersama Imelda Wigoena, mendapat penghargaan Pemain Legenda Terbaik dari Candra Wijaya International Badminton Center 2018. - (Dok Broto Happy/Humas PBSI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement