REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES – Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers mengaku tidak tahu dengan eksistensi kompetisi UEFA Conference League setelah timnya gagal melangkah ke babak 32 besar Liga Europa musim 2021.
The Foxes harus menyerah dengan skor 2-3 di tangan Napoli pada laga penentuan Grup C di Stadio Diego Maradona, Jumat (10/12) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Leicester berada di urutan ketiga dan harus turun tahta ke Conference League, kompetisi kasta ketiga bentukan UEFA yang baru bergulir musim ini.
“Jujur, saya tidak tahu kompetisi apa itu. Saya begitu fokus ke Liga Europa dan lolos dari grup ini agar setidaknya bisa finis runner-up,” katanya seperti dilansir dari BBC Sport, Jumat (10/12).
Leicester sejatinya mampu memberi perlawanan dengan menyeimbangkan ketertinggalan dua angka lewat gol Johny Evans dan Dewsbury-Hall di babak pertama. Akan tetapi, tuan rumah akhirnya memastikan kemenangan lewat sontekan Elif Elmas di babak kedua.
Di laga lainnya pada grup yang sama, ada Spartak Moskow yang berhasil menang tipis 1-0 atas Legia Warsawa berkat gol dari titik putih. Kalau saja pertandingan itu berakhir imbang, maka Leicester bisa lolos ke babak 32 besar.
“Terlalu banyak sifat naif dalam tim kami dengan pemain muda dan tuntutan yang tinggi. Kami bertanding di banyak system dan harus menaruh level mental yang tinggi. Kami hebat dalam menyerang tapi tidak cukup baik untuk lag aini,” ujarnya.
Di satu sisi, Rodgers harus meningkatkan mental pemain karena timnya akan menghadapi sederet klub besar seperti Liverpool, Manchester City, Everton, dan Tottenham Hotspur selama bulan Desember 2021.