Jumat 10 Dec 2021 10:18 WIB

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 Bakal Garing?

Kondisi pademi covid-19 menjadi faktor utama penyebab mundurnya pemain elite

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Senin (6/4) bahwa ajang Indonesia Open 2020 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.
Foto: wikipedia.org
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Senin (6/4) bahwa ajang Indonesia Open 2020 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kejuaraan dunia sejatinya diikuti oleh pemain top dunia. Namun dalam Kejuaraan Dunia bulu tangkis 2021 yang akan digelar 12-19 Desember ini di Huelva, Spanyol, banyak pemain elite dunia yang menarik diri. Kondisi pademi covid-19 menjadi faktor utama penyebab mundurnya sejumlah pemain elite di turnamen penutup tahun tersebut.

Sebenarnya bukan hanya di kejuaraam dunia ini saja adanya pemain yang mundur. Namun di beberapa turnamen, seperti di ajang Indonesia Badminton Festival beberapa waktu lalu di Bali juga banyak pemain tidak ambil bagian. China bahkan tidak mengirimkan satu wakilpun.

Pandemi covid-19 yang membuat pemain khawatir untuk ikut turnamen. Kondisi ini pula yang membuat BWF kemudian memadatkan sejumlah event. Seperti Piala Sudirman, Thomas dan Uber yang kemudian dilanjutkan seri Eropa. Dan berlanjut ke seri Asia di Bali.

Pemadatan jadwal ini berimbas pada kesehatan pemain. Sejumlah pemain Indonesia bahkan sudah bertumbangan usai bermain di Piala Sudirman dan Thomas. Tidak sedikit yang kemudian mundur di seri Eropa.

Kelelahan dan badai cedera juga terjadi di seri Asia di Bali. Pemain tidak bisa tampil maksimal, bahkan sejumlah pemain harus mundur akibat cedera. Salah satunya adalah tunggal putra terbaik Jepang, Kento Momota yang terpaksa jadi penonton saat perhelatan BWF Finals 2021.

Pengunduran pemain terus berlanjut. Kejuaraan Dunia 2021 yang sejatinya diikuti pemain terbaik dunia, terpaksa harus kehilangan peserta utama. Sejumlah pemain China yang awalnya akan ikut, ternyata jauh sebelum drawing atau undian digelar mereka memutuskan mengundurkan diri.

Pukulan makin telak setelah Indonesia menarik diri dari kejuaraan dunia 2021. Berbeda dengan pemain China yang mundur sebelum drawing. Tim Indonesia mundur setelah undian, ini pastinya lebih menyedihkan panita pelaksana dan BWF. Tidak lama kemudian Kento Momota menyatakan mundur juga karena belum pulih dari cedera.

Dengan mundurnya Momota, berarti ada dua juara bertahan yang tidak ikut ambil bagian. Karena di ganda putra, juara bertahannya adalah pasangan asal Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pastinya akan mengurangi gensi kejuaraan.

BWF Kecewa

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengonfirmasi penarikan sejumlah besar pemain Indonesia dari Kejuaraan Dunia BWF 2021 mulai 12 Desember di Huelva, Spanyol.

Dalam laman resminya BWF mengaku kecewa dengan keputusan PBSI dan menyayangkan penarikan itu dilakukan usai pengundian.

Namun, BWF dan Federasi Bulu Tangkis Spanyol sekarang fokus untuk memberikan Kejuaraan Dunia yang aman dan sukses sesuai dengan saran dan tindakan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional, termasuk seperangkat protokol keselamatan yang komprehensif untuk semua pemain, ofisial tim serta pemangku kepentingan utama.

BWF juga mengkonfirmasi kabar kurang baik bahwa pemain peringkat dua dunia dan juga juara bertahan tunggal putra Kento Momota telah mengundurkan diri karena cedera. Momota juga mengundurkan diri dari HSBC BWF World Tour Finals 2021 pekan lalu dengan masalah punggung dan telah kembali ke Jepang.

Unggulan ketujuh Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying pada hari Senin mengumumkan perpisahan mereka sebagai pasangan setelah 13 tahun dan juga mengundurkan diri dari Kejuaraan Dunia 2021. Mayoritas pemain kini telah tiba dengan selamat di Huelva dan memasuki gelembung turnamen.

Ada Satu Wakil Indonesia

Meski Indonesia mengundurkan diri dari kejuaraan dunia. Ada satu wakil non pelatnas yang tetap berangkat yakni ganda campuran asal PB Djarum Dejan Ferdinansyah/Serena Kani.  Lius Pongoh yang juga Adm & Support Coordinator PB Djarum mengatakan kepada Republika, mengenai tetap memberangkatkan pemainnya.

"Pertimbangan kami dari PB Djarum, ini adalah event penting dan tidak mudah bisa qualified main di Kejuaraan Dunia (BWC), jadi ketika ada email dari BWF bahwa Dejan/Seren bisa main, kami sambut dengan antusias untuk berangkat ke BWC.

Mengenai Protokol Kesehatan Lius Pongoh menjelaskan, "Kami sudah tanya ke organizer apa ada protap baru terkait virus varian Omicron dan dijawab tidak ada regulasi baru.”

“Jadi tetap mengacu kepada Safety Protocols BWF buat para peserta. Prokes atlet dan pelatih sudah tahu kebetulan  Dejan/Serena dan Vita Marisa (pelatih yang mendampingi) bulan lalu ke Huelva juga ikut Spain Master. Tak lupa minta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa hanya kepada Dialah kita berlindung."

Untuk target Dejan/Serena di debut pertamanya di Kejuaraan Dunia, Lius Pongoh menyebutkan, Target tidak muluk-muluk, yang penting mereka harus bermain semaksimal mungkin karena ini event yg besar dan penting. Kalau sebagai pemain pasti selalu  pengin jadi juara.

Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy mengomentari ada satu ganda campuran asal PB Djarum yakni pasangan Dejan/Serena yang tetap berangkat ke Kejuaraan Dunia 2021. Broto tidak mempermasalahkan. "Tidak masalah mereka berangkat kesana sendiri."

Menurut Broto Dejan/Serena bisa ke Kejuaraan Dunia 2021 awalnya untuk mengisi slot di ganda campuran. "Kita dapat jatah 4 pasangan ganda campuran. Karena berbagai pertimbangan kita hanya daftar dua ganda pelatnas. Sisanya kita tawarkan ke klub. Salah satunya dimanfaatkan oleh PB Djarum."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement