Selasa 14 Dec 2021 12:39 WIB

Aubameyang dan Deretan Eks Arsenal yang Alami 'Kutukan Ban Kapten''

Aubameyang mengalami hal mirip seperti kapten-kapten Arsenal sebelumnya.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pierre-Emerick Aubameyang dari Arsenal bereaksi setelah pertandingan Liga Inggris antara Arsenal London dan Aston Villa di London, Inggris, 22 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL EDITORIAL USE ONLY.
Pierre-Emerick Aubameyang dari Arsenal bereaksi setelah pertandingan Liga Inggris antara Arsenal London dan Aston Villa di London, Inggris, 22 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pierre-Emerick Aubameyang dikeluarkan dari Skuad Arsenal, dalam kemenangan 3-0 atas Southampton akhir pekan lalu. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan alasan dikeluarkannya Aubameyang karena pelanggaran disiplin. Padahal, Aubameyang merupakan kapten Arsenal, dan salah satu pemain besar tim. 

Tapi tampaknya Arteta seolah tidak bisa memaafkan kesalahan pemain internasional Gabon tersebut. ''Saya pikir kami sangat konsisten, bahkan kami memiliki hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan dalam tim, yang telah kami tetapkan di klub,'' ungkap Arteta, dikutip dari Sky Sports, Selasa (14/12).

Baca Juga

Ini bukan pertama kalinya Aubameyang melanggar apa yang disebut Arteta tidak dapat dimaklumi. Mantan pemain Borussia Dortmund itu pernah dikeluarkan dari skuad dalam derbi London utara Maret lalu. Sebabnya, Aubameyang terlambat melapor untuk pertemuan tim. 

Namun ia bukan kapten Arsenal pertama yang mengundang kontroversi atau tidak disukai. Faktanya, kapten the Gunners dalam satu dekade terakhir ini seolah mendapatkan kutukan. Berikut sejumlah mantan kapten yang mendapat 'kutukan' di Arsenal.

 

1. William Gallas

Masalah dimulai ketika Arsene Wenger menyerahkan ban kapten ke pada Gallas, usai kepergian Thierry Henry pada Agustus 2007. Itu bukan keputusan yang populer di kalangan pendukung dan juga pemain. ''Kami telah mengetahui penunjukannya di koran dan kami semua menggelengkan kepala,'' kata mantan pemain Arsenal, Jens Lehmann dalam otobiografinya.

photo
William Gallas.

Arsenal memulai musim dengan kuat, tapi semuanya sirna saat ditahan imbang 2-2 dalam laga menentukan melawan Birmingham City. Gallas bereaksi keras terhadap penalti telat buat Birmingham. Ia melakukan protes dengan duduk di lingkaran tengah di St Andrew setelah peluit panjang dibunyikan. Perilakunya itu dikritik habis-habisan, dan Lehmann menyebut bek tersebut dengan 'anak yang cemberut'. Apalagi Gallas bersitegang dengan Gilberto Siva setelahnya. Ban kapten Gallas dicopot setelah mengkritik rekan satu timnya pada November 2008.

 

 

2. Cesc Fabregas

 

Masih berusia 21 tahun, tapi Wenger saat itu sudah percaya kalau Fabdregas bisa mengemban tanggung jawab sebagai kapten. Fabregas memang saat itu tampil bersinar, ketika mencetak 15 gol dan 13 assist pada 2009/10. Namun Fabregas menjadi frustasi karena tidak kunjung mendapatkan trofi. 

photo
Cesc Fabregas (kiri).

Barcelona pun menggodanya untuk kembali, dan kemudian Fabregas tertarik sehingga pindah pada 2011. Banyak pendukung yang kecewa dengan keputusan itu karena Fabregas dinilai kurang memiliki loyalitas.

 

 

3. Robin van Persie

 

Kapten yang satu ini memiliki cerita yang sama, meskipun meninggalkan kisah yang jauh lebih pahit. Pemain asal Belanda itu sempat menjalani musim terbaik dalam kariernya sebagai kapten Arsenal pada 2011/12, mencetak 30 gol dan meraih penghargaan domestik terbaik tahun itu. 

photo
Robin van Persie.

Tapi kemudian ia tidak mau menandatangani kontrak baru. Sehingga Arsenal mau tidak mau menjualnya, sebelum kehilangan secara gratis setahun kemudian. Keputusannya bergabung dengan Manchester United, dan pernyataannya setelah pindah dinilai buruk, sehingga memicu kemarahan para pendukung.

 

 

4. Thomas Vermaelen

Penunjukan Vermaelen sebagai kapten saat itu terlihat sangat logis. Tapi penampilan pemain Belgia itu menurun setelah ia mengambil ban kapten pada musim 2012/13. Ia akhirnya kehilangan tempat di tim karena Wenger lebih menyukai pasangan bek Per Mertesacker dan laurent Koscielny. 

photo
Kapten Arsenal, Thomas Vermaelen, - (Reuters)

Vermaelen tetap menjadi kapten klub di musim berikutnya. Tapi ia berjuang untuk mendapatkan kembali bentuk terbaiknya. Usahanya gagal karena cedera. Lalu ia pergi ke Barcelona pada 2014, setelah hanya 21 kali tampil dalam musim terakhir di London utara.

 

5. Mikel Arteta

Jauh sebelum menjadi manajer di Arsenal, Arteta adalah kapten the Gunners. Pemain asal Spanyol itu membantu Arsenal melewati masa sulit, setelah bergabung dari Everton pada 2011. Tapi ia hanya tampil 11 kali sebagai starter pada musim 2014/15 karena cedera betis. Di musim berikutnya masalah kebugarannya terus berlanjut, dan hanya dua kali tampil sebagai starter. Ia kemudian menerima pekerjaan menjadi staf Pep Guardiola di Manchester City.

 

6. Per Mertesacker

photo
Per Mertesacker mengangkat trofi Piala FA.

Fan Arsenal dibuat geleng-geleng kepala saat Wenger menyerahkan ban kapten untuk pemain asal Jerman terebut pada 2016. Namun dalam dua tahun sebagai kapten Arsenal, ia hanya membuat 14 penampilan karena cedera lutut serius.

 

 

7. Laurent Koscielny

Seperti Mertesacker, bek tengah ini langsung mengalami cedera ketika ditunjuk sebagai kapten pada Agustus 2018. Ia menjadi panutan setelah hampir satu dekade mengabdi. Tapi ia marah karena permintaan transfernya pada Juli 2019 ditolak.

photo
Arsene Wenger (kiri) dan bek Laurent Koscielny. - (EPA/Prima Pagina)

 

 

8. Granit Xhaka

Unai Emery menunjuk Xhaka sebagai kapten pada September 2019. Pemain internasional Swiss itu meraih suara terbanyak dari pemain the Gunners. Tapi penunjukannya membawa bencana. Xhaka dicemooh oleh penggemarnya sendiri di awal musim. Ia marah karena ditarik keluar saat bermain imbang 2-2 dengan Crystal Palace pada Oktober. Ia menutup telinganya ke penonton, melepas kausnya dan langsung masuk ke terowongan stadion Emirates. Ia pun hanya dua bulan menjadi kapten Arsenal.

photo
Granit Xhaka

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement