3. Nicolo Barella (Inter Milan)
Ada alasan yang kuat kenapa Antonio Conte menunjuk Nicolo Barella sebagai salah satu pemain yang dinginkannya saat resmi menukangi Inter Milan pada 2019. Performa tidak kenal lelah, ditambah kemampuan dalam merebut bola dan mengawali serangan balik, membuat Barella dianggap sebagai sosok ideal untuk melakoni peran gelandang box to box di Inter Milan.
Pada musim debutnya bersama I Nerazzurri, Barella langsung menjadi andalan Conte dengan hanya absen di dua laga Serie A Italia. Sementara pada musim lalu, Barella menyumbang tiga gol dan sembilan assist dari 46 penampilan di semua ajang.
Mantan gelandang Cagliari itu akhirnya sukses mempersembahkan titel scudetto Serie A buat Inter Milan. Tidak hanya itu, Barella juga menjadi bagian penting dalam perjalanan timnas Italia meraih gelar juara Euro 2020, tengah tahun ini.
Kemampuan gelandang berusia 24 tahun itu pun mulai meningkat pada musim ini, terutama dalam hal menyediakan operan terakhir dalam serangan La Beneamata. Dari 17 penampilan di pentas Serie A, Barella telah mengemas delapan assist.
4. Leon Goretzka (Bayern Muenchen)
Sempat dianggap kesulitan beradaptasi di Bayern Muenchen pada awal kedatanganya pada 2018, Goretzka secara perlahan mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Nama Goretzka mungkin tidak setenar Joshua Kimmich, Thomas Mueller, Leroy Sane, atapun Robert Lewandowski, namun peran Goretzka dalam mengawal lapangan tengah Die Bayern tidak bisa dipandang sebelah mata.
Goretzka yang memiliki peran penting dalam mengalirkan bola dari bidang lapangan Die Bayern ke depan lini pertahanan tim lawan. Saat Muenchen merajai Eropa pada musim 2019/2020, Goretzka tercatat tampil di 38 partai di semua ajang.
Kontribusi gelandang asal Jerman ini berlanjut pada musim berikutnya, saat menyelesaikan musim kompetisi dengan 32 penampilan di semua ajang dan menyumbangkan delapan gol dan delapan assist. Kehadiran Julien Nagelsmann sebagai pengganti Hansi Flick di kursi pelatih Muenchen tidak serta merta membuat Goretzka kehilangan tempat di tim inti Muenchen.
Gelandang berusia 26 tahun itu telah merumput di 18 laga di semua ajang. Eks gelandang Schalke 04 itu terpaksa absen di lima laga Bundesliga musim ini lantaran masalah kesehatan dan cedera pinggul.
5. Ilkay Gundogan (Manchester City)
Musim lalu bisa dibilang menjadi musim terbaik Ilkay Gundogan sejak resmi memperkuat Manchester City pada 2016 silam. Gelandang keturunan Turki itu mencetak 17 gol dan lima assist dari 46 penampilan di semua ajang, termasuk saat menyumbang 13 gol dan tiga assist dari 28 penampilan di pentas Liga Primer Inggris.
Kontribusi gol Gundogan itu akhirnya mengantarkan City merebut titel juara Liga Primer Inggris dari tangan Liverpool. Torehan gol Gundogan ini terbilang istimewa. Maklum, Gundogan sebenarnya berposisi asli sebagai gelandang bertahan.
Namun, keberhasilan mencetak lebih dari 10 gol dalam satu musim menjadi penanda peningkatan kemampuan Gundogan. Gelandang timnas Jerman itu semakin memantapkan perannya sebagai gelandang box to box sistem permainan the Citizens. Kemampuan itu kembali diperlihatkan gelandang berusia 31 tahun itu pada musim ini. Dari 19 laga di semua ajang, Gundogan telah menyumbang tiga gol dan dua assist.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
