Rabu 29 Dec 2021 05:59 WIB

Liga Primer Inggris Catatkan Rekor Kasus Positif Covid-19 Selama Periode Natal

Ada 16 persen orang di lingkaran Liga Primer Inggris yang menolak divaksin.

Rep: Eko Supriyadi/Muhammad Ikhwanudin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nasib gelaran Liga Primer Inggris musim ini mulai terancam, setelah peningkatan kasus selama periode Natal. Liga Primer mencatatkan rekor baru 103 kasus selama sepekan mulai dari 20 Desember dan 26 Desember. Rekor sebelumnya berada di angka 90 kasus dalam sepekan. 

Liga Primer melakukan tes PCR sebanyak-banyaknya selama sepekan tersebut. Klub juga menjalankan tes harian kepada staf dan pemain, yang berarti peningkatan kasus adalah hal yang wajar. Gara-gara kasus tersebut, 15 pertandingan Liga Primwr Inggris ditunda pada Desember. 

Baca Juga

Penundaan itu termasuk tiga pertandingan tradisional pada Boxing Day di Inggris. Pertandingan Liverpool Vs Leeds, Wolves Vs Watford dan Burnley-Everton harus dibatalkan. ''Langkah emergensi melawan Covid-19 termasuk protokol seperti menggunakan masker wajah di dalam ruangan, jaga jarak, membatasi waktu perawatan dan meningkatkan tes PCR,'' ungkap Liga Primer, dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip dari Marca, Selasa (28/12).

Liga Primer Inggris menegaskan terus bekerja sama dengan klub untuk memastikan keamanan dan memitigasi risiko. Liga Primer juga menjalin komunikasi dengan pemerintah dan otoritas lokal. Di tengah wabah Covid-19, klub Liga Primer juga memutuskan untuk terus melanjutkan pertandingan di tengah jadwal yang padat, walaupun beberapa laga mengalami penundaan.  

Salah satu pelatih yang terjalar adalah Manajer Aston Villa Steven Gerrard. Dia pun sudah melewatkan satu pertandingan Liga Primer yang dijalani timnya. Aston Villa, seperti dikutip Reuters, Ahad (26/12, mengumumkan Gerrard positif terpapar Covid-19. 

 

Pelatih berusia 41 tahun yang bergabung dengan klub tersebut bulan lalu itu absen pada laga kandang melawan Chelsea. Mantan kapten Liverpool dan timnas Inggris itu membawa Villa meraih empat kemenangan dalam enam pertandingan liga sejak ditunjuk menggantikan Dean Smith.

 

Upaya pencegahan

Sebelumnya, Liga Primer menyatakan bakal memberikan keistimewaan bagi pesepak bola, pelatih, dan staf klub yang sudah mendapat suntikan vaksin. Ini dilakukan untuk menggugah 16 persen penolak vaksin di liga agar mau disuntik vaksin. Persentase pemain yang mendapatkan dua suntikan vaksin serta booster di Inggris jauh di bawah Liga Jerman. 

Dalam laporan Daily Mail, Ahad (26/12), Premier League akan memberlakukan regulasi baru pada 2022 mendatang untuk memberi perlakuan berbeda antara mereka yang sudah divaksin dan yang belum. 

Pertaindingan Liverpool Vs Leeds United, Wolverhampton Vs Watford, dan Everton Vs Burnley sudah terlanjur ditunda untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas. Liga Pruner pun tidak ingin penundaan pertandingan kembali terjadi dengan meningkatkan jumlah angka penerima vaksin. 

Alih-alih memberi hukuman untuk penolak vaksin, Premier League akan memberi semacam privilese untuk mereka yang sudah divaksin Covid-19 sebanyak tiga suntikan. 

Bagi yang sudah divaksin, orang tersebut akan diberikan tambahan waktu untuk berada di sebuah rapat dan tempat latihan. Saat ini, waktu yang diberikan adalah maksimal 15 menit. 

Kemudian saat makan malam setelah latihan, mereka yang belum divaksin tiga kali harus makan secara terpisah. Beberapa klub bahkan sudah memberlakukan transportasi yang terpisah.

Salah satunya adalah pelatih Liverpool Jurgen Klopp yang menyuruh pemain untuk menggunakan bus terpisah bagi penggawa the Reds yang belum divaksin. Klopp menegaskan anak buahnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19. 

Saat ini di Liga Primer, setidaknya sudah 77 persen orang yang mendapat dua kali suntik vaksin. Dosis ketiga pun perlahan-lahan akan diberikan seiring meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron di Inggris. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement