REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Nyaris sebagian besar pengamat sepak bola dan eks pemain serta pelatih timnas Indonesia mengingatkan timnas Indonesia untuk tidak terlalu sering melakukan pelanggaran sendiri di ruang pertahanan pada laga final Piala AFF 2020. Kesalahan sendiri, termasuk pelanggaran sebenarnya yang bisa dihindari, dapat menghadirkan kerugian besar buat skuad Garuda.
Dua gol yang dicetak Singapura pada laga leg kedua babak semifinal menjadi rujukan teranyar terkait kekhawatiran ini. Gol Sui Ui-yong pada pengujung babak pertama diawali dari tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Indonesia.
Sementara pada menit ke-74, Shahdan Sulaiman memaksimalkan kesempatan tendangan bebas di depan kotak penalti skuad Garuda. Pesan serupa juga disampaikan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, saat melakukan video call dengan dua penggawa skuad Garuda, Evan Dimas dan Asnawi Mangkualam.
''Terus latihan yang bagus, ingat jangan terlalu banyak pelanggaran di daerah tempat kita. Bahaya, kayak kemarin itu,'' kata Iriawan seperti yang diunggah di akun Youtube, Selasa (28/12) kemarin.
Namun, pria yang biasa disapa Iwan Bule itu jusru melakukan kesalahan sendiri dalam pernyatannya. Blunder itu dilakukan Iwan Bule saat mengungkapkan niatnya untuk datang langsung menemui anak-anak asuh Shin Tae-yong itu ruang ganti pemain.
Iwan Bule berencana menyambangi para penggawa skuad Garuda di laga leg kedua babak final Piala AFF 2020, Sabtu (1/1) mendatang. Jadi, tidak hanya hadir langsung di Stadion Nasional Singapura, di satu momen dalam gelaran tersebut, Iwan Bule berharap bisa masuk ke ruang ganti.
Bahkan, demi memuluskan niatnya itu, Iwan Bule sudah melayangkan izin kepada pihak penyelenggara Piala AFF untuk bisa masuk ruang ganti pemain. Dengan kapasitasnya sebagai orang nomor satu di federasi sepak bola Indonesia, Iwan Bule berharap, permintaan itu bisa dikabulkan AFF.
Iwan Bule tentu berniat, kehadirannya secara langsung di ruang ganti pemain bisa memompa semangat para penggawa skuad Garuda. Pun dengan bentuk dukungan kepada Witan SUlaeman dan kawan-kawan. Sayangnya, niat baik terkadang dapat diartikan berbeda apabila tanpa didasari pengetahuan dan momen yang tepat untuk menunjukannya.
Keinginan mantan Kapolda Metro Jaya itu masuk ruang ganti malah berujung menjadi kritik pedas atau bahkan olok-olokan di media sosial (medsos). Iwan Bule dinilai tidak memahami soal ketentuan pihak-pihak yang berhak masuk ruang ganti pemain.
Padahal, dalam regulasi resmi Piala AFF 2020, AFF telah menegaskan, ruang ganti hanya boleh dimasuki oleh pemain, tim pelatih, dan offisial tim. Hanya pihak-pihak yang sudah mendapatkan akreditasi dari AFF yang bisa memasuki ruang ganti.