Kamis 06 Jan 2022 17:02 WIB

Badai Covid, Aksi Teror, dan Karut-Marut Piala Afrika

Piala Arika di Kamerun diwarnai serangan Covid-19 dan aksi teror.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2021 antara Kamerun (Senin) dan Ghana.
Foto:

Hamadou bukan satu-satunya yang 'bersolek' jelang AFCON. Banyak hotel dan tempat perdagangan lokal melihat pekerjaan renovasi yang signifikan untuk memperluas basis pelanggan dan berharap mampu mengerek untung.

Menurut kepala ekonom di Bank Informasi Bisnis Afrika, Kennedy Tumemnta, beberapa bisnis sudah mencapai titik impas. Ia menyebut, spin-off ekonomi dari AFCON mungkin sangat besar.

"Sebagian besar kota yang menjadi tuan rumah AFCON telah diuntungkan tidak hanya dari stadion tetapi juga jaringan jalan. Ini juga telah menciptakan lapangan kerja bagi beberapa anak muda," kata Tumemnta.

Meskipun sebagian besar perusahaan yang membangun beberapa infrastruktur olahraga ini adalah perusahaan asing, Tumemnta berpendapat bahwa dampak ekonomi bagi buruh dan insinyur lokal sangat besar.

Selain potensi bisnis di Piala Afrika Kamerun, pemerintah setempat harus tetap waspada dengan penyebaran Covid-19 dan juga ancaman teror yang serius di beberapa dari enam kota yang menjadi tuan rumah acara sepak bola.

Limbe, kota di pantai tropis Atlantik, adalah salah satu kota yang jadi tuan rumah tetapi serangan bersenjata telah mengguncang wilayah sekitar sejak peperangan pada 2017 silam.

Honore Kuma, seorang jurnalis lokal di Limbe, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia mengkhawatirkan situasi keamanan saat kompetisi semakin dekat.

"Ketakutan saya, ketakutan banyak warga Limbe, adalah fenomena ledakan bom yang terjadi di bagian lain divisi Fako seperti Buea baru-baru ini dapat menjadi fenomena umum selama periode AFCON ini," kata Honore.

Kelompok-kelompok bersenjata itu berusaha untuk membentuk sebuah negara yang memisahkan diri yang disebut Ambazonia. Kekerasan telah memburuk di Anglophone Kamerun, dengan separatis sekarang menggunakan lebih banyak alat peledak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement