REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Inggris Raya, Andy Murray, turut berkomentar terkait kasus yang menimpa Novak Djokovic, yang dinilainya telah mencederai dunia olahraga. Djokovic saat ini dalam masalah setelah menolak mengungkapkan status vaksinasinya.
Namun Djokovic mengeklaim telah mendapat pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi Covid-19 agar bisa bertanding dan mempertahankan gelarnya di Australian Open yang akan dimulai 17 Januari 2022.
Petenis nomor satu dunia itu saat ini masih berada di Melbourne, Australia, sejak kedatangannya pada Selasa pekan lalu, meskipun visanya kini telah dicabut.
Pembatalan itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison lewat akun resmi Twitternya yang menuliskan. "Visa Djokovic sudah dibatalkan. Peraturan adalah peraturan, terutama jika bersinggungan dengan masalah perbatasan kami. Tidak ada yang mendapat keistimewaan dari peraturan ini."
Namun tim legal Djokovic telah mengajukan banding atas pencabutan visa tersebut dan sidangnya akan dilakukan Senin (10/1) ini.
Murray pun mengaku terkejut dengan kejadian yang menimpa rekannya itu. "Saya kira semua orang terkejut dengan kejadian ini. Saya berharap Novak baik-baik saja. Saya kenal baik dengan dia dan memiliki hubungan yang baik," kata mantan petenis nomor satu dunia itu kepada media lokal Australia, seperti dikutip Reuters, Ahad (9/1/2022).
Menurut Murray, kejadian ini sangat tidak bagus untuk olahraga tenis dan tidak baik juga untuk semua orang yang terlibat. "Saya perlu menunggu dan mendengar persis situasinya sebelum berkomentar lebih jauh karena saya pikir itu akan tidak adil dengan banyaknya spekulasi yang muncul saat ini," tegas dia.