Kamis 27 Jan 2022 07:35 WIB

Marotta: Serie A Liga Italia di Ambang Bangkrut dan Butuh Dana Pemerintah

Industri sepak bola Italia tak mendapatkan bantuan keuangan sebanyak industri lain

Kepala Eksekutif Inter Milan dan mantan CEO Juventus, Giuseppe Marotta. Marotta menyatakan, kompetisi Serie A Liga Italia di ambang bangkrut dan membutuhkan dukungan keuangan dari pemerintah lebih banyak lagi selama pandemi.
Foto: EPA/MAURIZIO DEGL' INNOCENTI
Kepala Eksekutif Inter Milan dan mantan CEO Juventus, Giuseppe Marotta. Marotta menyatakan, kompetisi Serie A Liga Italia di ambang bangkrut dan membutuhkan dukungan keuangan dari pemerintah lebih banyak lagi selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Inter Milan Giuseppe Marotta menyatakan, kompetisi Serie A Liga Italia di ambang bangkrut dan membutuhkan dukungan keuangan dari pemerintah lebih banyak lagi selama pandemi. Kompetisi juga membutuhkanstadion-stadion diisi dalam kapasitas lebih besar.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Il Sole 24 Ore, Marotta menyatakan, Serie A dan secara umum liga sepak bola Italia terancam bangkrut. Pemerintah dan lembaga-lembaga politik sudah tak bisa lagi mengabaikan hal ini.

Baca Juga

"Ini sistem di ujung tanduk yang tanpa diragukan lagi sudah bermasalah sebelum ada Covid-19, namun hampir tidak mendapatkan dukungan dalam dua tahun ini selama pandemi," ujar Marotta dilansir dari Reuters, Kamis (27/1/2022).

Awal bulan ini, klub-klub Serie A dengan suara bulat setuju memangkas kapasitas stadion menjadi 5.000 untuk dua putaran pertandingan guna membendung kasus Covid-19, tetapi Marotta mendesak semua pemangku kepentingan agar membolehkan lebih banyak lagi penonton yang mendatangi stadion.

Italia yang sempat menjadi kawasan terburuk yang terdampak Covid-19, menghentikan liga segera setelah wabah mencapai negara itu awal 2020 dan memangkas kapasitas stadion menjadi 50 persen sejak mencabut aturan pembatasan terkait Covid-19.

Moratta menganggap kini saatnya Italia membolehkan stadion diisi penonton lebih banyak lagi karena protokol kesehatan yang ketat membuat pandemi bisa terkendali.

"Jika Prancis bersiap menyambut 100 persen penonton stadion seperti yang sudah terjadi di Inggris, masuk akalkah jika kami terus mempertahankan jumlah (penonton) yang lebih sedikit?" tanya Moratta.

Mantan CEO Juventus itu menambahkan bahwa industri sepak bola tidak mendapatkan bantuan keuangan sebanyak industri lain karena tidak dianggap serius oleh Pemerintah Italia.

"Sepak bola masih dianggap sebagai dunia presiden 'kaya dan bodoh' yang membuang-buang uang demi bersenang-senang," jelas Marotta. "Dunia kami kesulitan diakui apa adanya, tetapi bagaimana bisa Anda mengabaikan fakta bahwa sepak bola profesional itu juga industri, seperti industri lainnya?"

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement