Rabu 02 Feb 2022 11:57 WIB

Olimpiade Beijing 2022, Antara Gengsi dan Ambisi

Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) digelar di Beijing pada 4-20 Februari 2022.

 Orang-orang mengendarai sepeda di dekat dekorasi untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing, di Beijing, Cina, 24 Januari 2022. Cina dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022 pada bulan Februari, menjadikan ibu kotanya kota pertama di dunia yang menjadi tuan rumah kedua Musim Panas ( 2008) dan Olimpiade Musim Dingin (2022).
Foto:

Biaya Penyelenggaraan yang Mahal

Otoritas China mendaku biaya penyelenggaraan Winter Olympic 2022 sebesar 3,9 miliar dolar AS (sekitar Rp55,8 triliun). Namun banyak pihak meragukan klaim biaya resmi penyelenggaraan tersebut. Persiapannya saja tidak main-main, memakan waktu enam tahun, seperti yang diutarakan oleh Presiden Xi saat menerima kunjungan resmi Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Beijing pada 25 Januari lalu.Laman berita bisnis Insider dalam laporannya pada Ahad (30/1) lalu menyebutkan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Beijing tersebut telah menelan biaya 38,5 miliar dolar AS (sekitar Rp551,2 triliun) atau 10 kali lipat dari label resmi yang dipatok oleh Kementerian Keuangan China.

Biaya-biaya tersebut tidak hanya mencakup pembangunan fasilitas pertandingan yang sangat megah di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei. Ada juga pengadaan fasilitas pendukung, seperti pusat karantina terpadu antipandemi Covid-19, teknologi robot pelayan, kampung atlet tertutup, dan masih banyak lagi. Selain itu, China juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun sarana dan prasarana transportasi massal menuju arena cabang olahraga yang dipertandingkan.

Ada pembangunan jalur kereta api cepat tercanggih dari generasi Fuxing Hao yang dilengkapi dengan studio multimedia berteknologi jaringan komunikasi generasi kelima (5G) yang bakal melintasi distrik-distrik tempat arena pertandingan atau perlombaan itu berada. Bahkan di dalam kereta api berkecepatan maksimum 450 km/jam itu, awak media bisa melaporkan atau menyiarkan secara langsung 109 pertandingan atau perlombaan yang terbagi dalam tujuh cabang olahraga di atas es atau salju itu.

Berapa pun biayanya, yang pasti China sudah mengeluarkannya sejak enam tahun yang lalu, jauh sebelum wabah Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei. Biaya yang sangat fantastis itu sepadan dengan ambisi China untuk mempertahankan gengsinya sebagai negara yang sedang mencari perhatian luas dari dunia internasional. Ambisi itu adalah menjadikan Beijing sebagai satu-satunya kota di dunia yang berhasil menyelenggarakan dua multievent paling bergengsi di dunia, Olimpiade Musim Panas 2008 dan Olimpiade Musim Dingin 2022.

Kalau memang benar biaya yang dikeluarkan untuk Bejing Winter Olympic 2022 itu mencapai 38,5 miliar dolar AS, angka itu tidak lebih banyak daripada biaya penyelenggaraan Beijing Olympic 2008 yang secara resmi tercatat sebesar 42 miliar dolar AS. Padahal 14 tahun yang lalu kondisi perekonomian China tidak seperti sekarang. Justru setelah Olimpiade 2008 itulah China mengalami berbagai kemajuan seperti sekarang. Oleh sebab itu tidak mengherankan pula jika China rela mempertaruhkan penyelenggaraan Olimpiade 2022 ini demi tercapainya kemajuan-kemajuan berikutnya di berbagai bidang.

photo
Relawan yang mengenakan masker wajah untuk membantu melindungi dari virus corona mengobrol satu sama lain di stan informasi untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing di Qianmen Street, tempat wisata populer di Beijing, Minggu, 23 Januari 2022. - (AP/Andy Wong)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement