REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Newcastle United aktif mendatangkan sejumlah nama baru pada bursa transfer Januari 2022. Situasi demikian wajar adanya.
Pertama, karena Newcastle menjelma menjadi klub kaya baru di tanah Inggris. The Magpies mempunyai kekuatan finansial mumpuni semenjak dimiliki oleh korsorsium pimpinan Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Berikutnya, klub tersebut butuh penguatan skuad. Ini agar mereka keluar dari zona merah. Maklum, saat ini, anak asuh Eddie Howe berada di posisi ke-18 klasemen sementara Liga Primer.
Mantan gelandang Manchester United, Luke Chadwick mengomentari fakta ini. Ia melihat pemilik baru sudah menjalankan bisnis yang bagus, dalam sebulan belakangan.
"Mereka harus melakukan perekrutan, dan itulah yang mereka lakukan. Ada uang di sana, dan mereka menggunakannnya dengan baik saat mendatangkan beberapa pemain berpengalaman," ujar Chadwick, dikutip dari caughtoffside.com, Kamis (3/2).
Ada tiga sosok anyar di kamar ganti Newcastle. Para jugador tersebut antara lain Kieran Trippier, Chris Wood, dan Bruno Guimaraes.
Menurut Chadwick, Trippier dan Wood sudah sangat mengenal sepak bola Inggris. Nama pernah pernah membela Tottenham Hotspur. Setelahnya ia menuju Atletico Madrid dan berpetualang ke Newcastle.
Sementara Wood adalah penyerang Burnley. Kemudian Guimaraes salah satu pesepakbola berbakat asal Brasil. Dalam dua musim terakhir, ia tampil impresif bersama Olympique Lyon di Ligue 1 Prancis.
Chadwick berpendapat, di atas kertas, Newcastle bisa mengalami peningkatan ketika diperkuat Wood dkk. Minimal bisa keluar dari zona degradasi.
"Tapi ini akan menjadi sedikit bencana, jika mereka turun kasta dengan para pemain berbakat yang mereka miliki," ujarnya.
Ia memahami, butuh waktu bagi pemain baru untuk benar-benar masuk ke dalam sistem the Magpies. Minimal setahun ke depan, akan kelihatan hasilnya. Sebuah proyek berkelas yang sedang dibangun.
Tapi pada yang sama, Newcastle diharuskan bertahan di level teratas. Menurut Chadwick, Howe bisa menemukan langkah solutif untuk menyelaraskan semuanya.