REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Tak ada nama Hakim Ziyech di Piala Afrika 2021. Gelandang serang 28 tahun itu seharusnya membela tim nasional (timnas) Maroko.
Secara kualitas ia layak berada di sana. Ia salah satu pemain penting di klub sekelas Chelsea. Sebuah tim berstatus juara bertahan Liga Champions.
Lalu kenapa the Atlas Lions tak memanggilnya? Pelatih Vahid Halilhodzic enggan memakai sosok yang juga bisa bergerak dari area sayap itu. Sang arsitek tim kurang menyukai sikap Ziyech.
"Saya tidak akan memilih pemain yang bisa mengganggu keseimbangan tim. Bahkan jika namanya Lionel Messi sekalipun. Perilaku Ziyech tidak sesuai dengan pilihan," kata juru taktik 69 tahun itu dikutip dari dailystar.co.uk, Sabtu (5/2/2022).
Ia mencontohkan sikap negatif eks Ajax Amsterdam itu. Menurut Halihodzic, sang winger tidak menunjukkan keseriusan ketika berlatih dan bertanding untuk negaranya. Jelas ia kecewa terhadap keadaan itu.
Oleh karenanya, ia mengambil tindakan tegas. Selama masih menangani Maroko, ia tidak akan memanggil Ziyech. Ia tidak bakal memohon agar sang bintang kembali pada timnas.
"Setelah turnamen (Piala Afrika) tiga tahun lalu, dia yang paling banyak dikritik. Dia dicemooh. Anda tidak boleh melupakan itu," ujar Halihodzic.
Terakkhir kali Ziyech membela negaranya pada Juni 2021. Saat itu the Atlas Lions menjalani laga persahabatan kontrak Burkina Faso. Jebolan akademi Heerenveen terlambat bergabung dengan rekan-rekannya.
Menurut Halihodzic, perilaku seperti itu, bukan gambaran seorang panutan. Ia enggan berbicara panjang lebar setelahnya. Lebih baik, ia tidak memanggil Ziyech lagi.
Langkah Maroko di Piala Afrika 2021 terhenti di perempat final. Achraf Hakimi dan rekan-rekan tak bisa melewati adangan Mesir.