REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Penyerang Senegal Sadio Mane bereaksi jelang laga berkelas di depan mata. Timnya akan tampil di final Piala Afrika 2021.
The Lions of Teranga bertemu Mesir. Duel tersebut berlangsung di Paul Biya Stadium, Olembe, Yaounde, Senin (7/2/2022) dini hari WIB. Mane berpendapat, faktor pengalaman bakal membantu mereka meraih kejayaan.
Ia menceritakan sejak awal turnamen ini berlangsung, kubunya dihadapkan pada sejumlah permasalahan. Ada banyak kasus Covid-19 di timnya. Tapi skuad polesan Aliou Cisse tetap menunjukkan ketenangan hingga lolos dari babak penyisihan.
Beberapa jugador the Lions of Teranga juga mengalami cedera. Namun, keadaan tersebut tak bisa menghentikan laju Mane dan rekan-rekan. Sang penyerang turut menyingungg pencapaian mereka pada 2019.
Saat itu, Senegal juga lolos ke final. Sayang, tim tersebut tak mampu mengatasi Aljazair. Fakta demikian menjadi pengalaman lainnya untuk anak asuh Cisse.
"Kami bermain di final Piala Afrika Terakhir (sebelum edisi terkini), jadi kami memiliki pengalaman, dan kami akan mencoba memenangkan trofi ini," kata Mane, dikutip dari Independent, Ahad (6/2/2022).
Senegal akan bermain di final ketiga Piala Afrika. Sebelumnya, the Lions of Teranga melaju ke partai puncak 2002, dan 2019. Semua berakhir dengan kekalahan.
Kali ini the Lions of Teranga berjumpa tim dengan sejarah berkelas. Mesir sudah tujuh kali meraih trofi ajang ini. Sebelum lolos ke final 2021, the Paraohs menundukkan tuan rumah Kamerun.
Alhasil, duel Mane vs Mohamed Salah bakal menjadi sorotan. Sama seperti Senegal, skuad polesan Carlos Queiroz juga berdarah-darah sebelum berada di fase puncak. Pada babak knock out, tim tersebut menumbangkan para raksasa seperti Pantai Gading, Maroko, dan Kamerun.
Semuanya lewat pertandingan selama 120 menit. "Kami harus tetap fokus untuk menyelesaikan pekerjaan kami," ujar penggawa Mesir, Trezeguet.