REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Tes resmi MotoGP Mandalika telah dimulai. Tapi sebelum semua pembalap melakukan pengujian di Sirkuit Pertamina Mandalika, Pitlane Reporter Dorna, Simon Crafar, meninjau lebih dulu sirkuit yang baru dipakai dalam MotoGP ini.
Simon, yang juga mantan pembalap MotoGP, menguji setiap sudut lintasan untuk melihat kualitas dan keamanan dari sirkuit tersebut.
Setelah mengujinya, Simon, menilai Sirkuit Pertamina Mandalika seharusnya bisa membuat semua orang kagum. Menurut dia, hanya ada dua titik pengereman keras, di tikungan 1 dan 10.
Selain itu, ia menilai Sirkuit di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Indonesia ini adalah sirkuit yang sangat mengalir, bukan sirkuit mengandalkan kekuatan tenaga kuda. Meskipun kekuatan tenaga kuda selalu membantu dalam setiap balapan.
Simon menambahkan, sirkuit ini menawarkan empat atau lima keberanian besar, sangat cepat, entri di tikungan. Selain itu, ada banyak tikungan yang memaksa pembalap untuk mengerem keras pada sudut kemiringan yang besar, atau membuka gas dengan keras pada sudut kemiringan yang besar.
''Hal ini dapat mengakibatkan beberapa tabrakan front-end dan pasti akan menghasilkan beberapa drift on-throttle yang spektakuler,'' kata Simon dikutip dari laman resmi MotoGP, Jumat (11/2/2022).
Meski demikian, Simon melihat sirkuit ini memiliki limpasan besar dan jebakan kerikil, yang artinya aman jika pembalap terjatuh. Ada beberapa perubahan arah yang cepat yang membuatnya kagum. Sehingga ia merasa sirkuit ini seperti Ascari Chicane di Monza atau Hockenheim lama.
Simon mengamati trek dengan mengendarai mobil. Ia menilai, mulai dari start sampai finis hingga setelah Tikungan 6 seperti Misano.
Kemudian, setelah Tikungan 6 sampai 10 seperti chicanes di Hockenheim lama atau Ascari di Monza. Dari tepat setelah Tikungan 10 hingga setelah Tikungan 14 seperti Sepang, dan kemudian bagian terakhir benar-benar mengingatkannya pada bagian terakhir dari Termas de Rio Hondo Argentina.
''Kesan pertama saya tentang trek ini adalah megah,'' jelas Simon