REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl menegaskan bahwa Ralf Rangnick tidak dapat disalahkan atas kepergiannya dari RB Leipzig pada 2018. Ia mengatakan, orang lain di dalam klub Bundesliga itu yang tidak setuju dengan filosofi kepelatihannya.
Rangnick dan Hasenhuttl menghabiskan dua musim bersama di Leipzig. Keduanya akan bertemu di Old Trafford pada Sabtu (12/2/2022) ketika Manchester United (MU) menjamu Southampton di Liga Primer Inggris.
Hasenhuttl membawa Leipzig ke posisi kedua pada musim 2016-17 sementara Rangnick bekerja sebagai direktur olahraga. Namun hubungan pelatih asal Austria itu dengan petinggi Leipzig memburuk pada musim berikutnya. Leipzig finis keenam di Bundesliga dan gagal lolos ke babak sistem gugur Liga Champions sebelum Hasenhuettl meminta kontraknya diakhiri lebih awal tanpa perpanjangan.
“Itu waktu yang sangat sukses, terutama tahun pertama. Tahun kedua sangat baru bagi kami, ada banyak pertandingan dengan Liga Champions dan kami semua belajar,” kata Hasenhuettl, yang ditunjuk sebagai manajer Southampton pada Desember berikutnya dan pada tegah pekan ini menandai pertandingannya yang ke-500 sebagai manajer dengan kemenangan 3-2 yang menakjubkan atas Tottenham Hotspur.
“Saya memiliki perasaan pada akhirnya dan, inilah alasan saya pergi, adalah karena saya harus menempuh jalan saya sendiri dan mengembangkan gaya manajemen saya karena tidak selalu mudah dilakukan di Leipzig. Pada tahun kedua kami mengalahkan Bayern Muenchen 2-1 di kandang, dan setelah itu ada pembicaraan tentang filosofi RB Leipzig yang tidak cukup dalam permainan."
Ia mengatakan, ada beberapa bagian di mana ia tidak setuju. Jadi, penting baginya untuk melangkah keluar dan mempelajari hal-hal lain.
Ditanya apakah Rangnick, yang menghadiri pertemuan yang mengakhiri masa tinggalnya di Leipzig, memainkan peran dalam kepergiannya, Hasenhuttl menjawab, “Tidak, orang-orang di dalam klub. Kami semua memiliki perasaan, saya dan staf saya, bahwa kami perlu membuat langkah berikutnya karena itu penting untuk perkembangan kami," jelasnya.
Ia mengaku selalu senang berada di Leipzig karena belajar banyak. Baginya, melatih Leipzig adalah langkah penting dalam karier kepelatihannya.
Pelatih sementara MU, Rangnick, hanya kalah satu kali dari sembilan pertandingannya di Liga Inggris sejak memimpin United pada awal Desember. Namun tersingkirnya MU dari Piala FA dari tim Divisi Championship Middlesbrough dan hasil imbang 1-1 di Burnley, tim terbawah Liga Primer, telah menimbulkan pertanyaan tentang dampak Rangnick terhadap MU.
“Sebagai seorang manajer itu sangat penting, dan saya yakin Ralf mengetahui hal ini, Anda menyesuaikan permainan Anda dengan para pemain yang Anda miliki,” kata Hasenhuttl, yang telah membawa Southampton ke bagian atas klasemen setelah satu kekalahan dalam tujuh pertandingan.
“Tidak masuk akal untuk memainkan sesuatu yang Anda jelas tidak memiliki pemain untuk itu. Tapi saya tidak perlu memberi tahu Ralf, dia manajer yang sangat berpengalaman. Dia tahu bagaimana bisnis ini berjalan dan dia selalu sukses,” kata Hasenhuettl.