Selasa 08 Mar 2022 12:30 WIB
...

Invasi Rusia ke Ukraina dan Standar Ganda di Pentas Sepak Bola

Standar ganda FIFA kian terasa jika menilik sanksi serupa pada negara lain.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Logo Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). FIFA menerapkan standar ganda saat menjatuhkan sanksi pada Rusia yang menginvasi Ukraina.
Foto:

Hal ini yang sempat menimpa Aboutrika pada 2008. Saat itu, Aboutrika menunjukan kaos bertuliskan ''Sympathy for Gaza'' usai mencetak gol ke gawang Sudan di pentas Piala Afrika. Aboutrika melakukan protes terkait blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Aboutrika mendapatkan kartu kuning dan sempat mendapatkan teguran dari Federasi Sepak Bola Afrika (CAF).

Kondisi serupa juga menimpa penyerang timnas Mali, Federic Kanoute, pada 2009 silam. Kanoute, yang saat itu memperkuat Sevilla, harus membayar sanksi sebesar empat ribu dolar AS lantaran menunjukkan kaos bertuliskan ''Palestina'' usai mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna di pentas Copa del Rey. Aksi ini menjadi bentuk solidaritas Kanoute terhadap warga Palestina sekaligus bentuk protes terhadap langkah Israel melakukan blokade di Jalur Gaza.

Sikap standar ganda FIFA ini kian terasa apabila menilik sanksi serupa yang pernah dijatuhkan FIFA kepada sebuah negara lantaran alasan politik. FIFA pernah menjatuhkan sanksi terhadap Yugoslavia pada 1992 karena adanya perang sipil di negara tersebut.

Selain itu, FIFA juga pernah menjatuhkan sanksi kepada Afrika Selatan pada 1961 sebagai bentuk tekanan terhadap Afrika Selatan untuk menghapus sistem apartheid. Namun, berbeda saat menjatuhkan sanksi kepada Rusia, FIFA memiliki dasar yang cukup kuat saat menjatuhkan sanksi terhadap Yugoslavia dan Afrika Selatan.

FIFA menjatuhkan sanksi tersebut berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Sementara pada saat ini, PBB diketahui belum mengeluarkan resolusi apapun terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement