REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengawali MotoGP musim 2022 dengan begitu buruk. Pembalap asal Italia itu gagal finis usai terlibat insiden tabrakan dengan Jorge Martin di sesi balapan seri pertama MotoGP 2022, GP Qatar, awal Maret lalu.
Bagnaia pun mengakui, ada pendekatan yang kurang tepat yang dilakukannya di seri pembuka tersebut. Runner-up MotoGP musim lalu itu justru lebih fokus pada pengembangan dan mendapatkan settingan yang tepat untuk motor Ducati Desmosedici GP tunggangannya.
Juara dunia Moto2 pada 2018 itu justru kurang fokus pada gaya balapannya ataupun penguasaan motor Ducati Desmoedici GP. Kesalahan ini yang akan coba diperbaiki Bagnaia di seri kedua, tepatnya di GP Indonesia yang bakal digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, akhir pekan ini.
Bahkan, Bagnaia bertekad untuk bisa segera menemukan gaya membalap yang sesuai dengan kekuatan motor tunggangannya di seri latihan bebas, Jumat (17/3/2022) pagi WIB.
''Dibanding hari pertama di Qatar, saya akan mencoba fokus pada gaya balapan sejak sesi pertama. Saya ingin segera mendapatkan feeling yang tepat dengan motor Ducati Desmosedici GP,'' ujar Bagnaia seperti dilansir Crash, Kamis (17/3/2022).
Dengan rencana dan tekad ini, Bagnaia cukup optimistis bisa meraih positif di Sirkuit Mandalika. Terlebih, di sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika, Bagnaia berada di peringkat keenam di daftar pembalap tercepat dalam satu putaran.
Selain itu, pembalap berusia 25 tahun itu juga menyimpan harapan soal pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika. Pengaspalan ulang yang dilakukan oleh pengelola sirkuit dengan panjang lintasan 4,31 kilometer itu diharapkan bisa meningkatkan grip ban.
''Saya menyukai trek Mandalika. Saya memiliki sensasi positif di sesi uji coba. Saya harap, dengan pengaspalan ulang, kondisi grip bisa meningkat. Tidak hanya itu, karakteristik sirkuit ini juga sesuai dengan karakteristik motor kami,'' kata Bagnaia menjelaskan.