REPUBLIKA.CO.ID, PALERMO -- Kelanjutan kiprah Roberto Mancini sebagai pelatih timnas Italia langsung mendapatkan sorotan pasca-kegagalan membawa Gli Azzurri lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. La Nazional menyerah, 0-1, di tangan Makedonia Utara di laga semifinal babak play-off kualifikasi zona Eropa, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB.
Lewat gol dari Aleksandar Trajovski pada menit ke-92 dalam laga di Stadion Renzo Barbera, Palermo, itu, Makedonia Utara mengubur mimpi Gli Azzurri untuk tampil di Piala Dunia 2022. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia dalam dua edisi secara beruntun.
Empat tahun lalu, Italia juga gagal tampil di putaran final Piala Dunia 2018. Saat itu, kampiun Piala Eropa 2020 itu disingkirkan Swedia di babak play-off usai kalah dengan agregat, 0-1.
Ujungnya, Gian Piero Ventura, yang saat itu menjabat sebagai pelatih timnas Italia, dipecat oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Bukan tidak mungkin, nasib serupa juga dialami Mancini usai gagal mengantarkan Italia ke putaran final Piala Dunia 2022.
Kendati begitu, bek tengah timnas Italia, Giorgio Chiellini, justru berharap, mantan pelatih Manchester City dan Inter Milan itu tetap dipertahankan sebagai pelatih Gli Azzurri.
Meski mengakui harus ada perbaikan di timnas Italia usai kegagalan lolos ke Qatar 2022, bek tengah Juventus itu menilai, Mancini masih menjadi sosok yang tepat untuk memimpin Gli Azzurri.
''Kini, kami harus memulai dari awal lagi. Kekecewaan besar ini diharapkan bisa memperbaiki diri kami pada masa mendatang. Saya berharap, tim ini masih tetap bersama pelatih (Mancini), yang telah memberikan banyak hal buat tim ini,'' ujar Chiellini seperti dilansir Football Italia, Jumat (25/3/2022).
Mancini diketahui mulai mulai dipercaya menukangi Italia pada 2018 silam. Pelatih berusia 57 tahun itu pun melakukan perombakan besar-besaran di skuad Gli Azzurri, dengan banyak memberikan kepercayaan pada para pemain muda.
Dari 38 kali memimpin timnas Italia, Mancini mengantarkan Italia meraih 30 kemenangan, 13 hasil imbang, dan lima kali kalah. Torehan titel Piala Eropa 2020 menjadi persembahan pertama eks pelatih Inter Milan itu buat Gli Azzurri.