REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Mantan pemain Manchester United Gary Neville menuntut keluarga Glazer sebagai pemilik klub agar memperbaiki infrastruktur jika ingin bertahan. Neville ingin mereka membangun stadiom dan tempat latihan baru dengan nilai 1 miliar Poundsterling.
Setan Merah tak hanya tertinggal di lapangan dalam beberapa tahun terakhir tetapi juga infrastruktur klub yang sudah tua. Tertinggalnya mereka dalam permainan dan infrastruktur menyebabkan penggemar benci kepada Glazer.
Neville juga ingin melihat Glazer pergi. Tetapi mantan bek tersebut memberikan tuntutan apa yang harus dilakukan mereka jika tetap bertahan. Berbicara di The Overlap Live, Neville menegaskan pertama dia Glazer harus menjual klub.
"Karena Liga Super, karena 10 tahun kegagalan mereka tanpa Sir Alex Ferguson, dan tim serta skuat yang dimilikinya, saya pikir mereka harus pergi.”
“Tetapi jika mereka benar-benar ingin bertahan, karena Anda tidak akan pernah bisa memaksa keluarga Glazer. untuk menjual, maka mereka harus melakukan empat atau lima hal," kata Neville dilansir dari Dailystar, Kamis (31/3).
Neville mengatakan Glazer harus berhenti menerima dividen jika ingin mengatur ulang kejayaan klub. Karena ketika pemilik menerima dividen merekan pasti mengorbankan penggemar dan proyek lain dan itu pesan buruk.
Selain itu mereka juga harus melunasi hutang dengan menjual saham 500 juta Poundsterling kepada penggemar. Setelah itu, Glazer harus membangun stadion baru dengan nilai 1 miliar Poundsterling.
“Tidak perlu renovasi, perlu stadion baru. Uang itu dapat didanai dari kontrak 20 tahun dengan mendapatkan sponsor seharga 60-70 juta pounds setahun, sebut saja Old Trafford 'Sesuatu', tetapi kami memiliki stadion baru, dan sekali lagi itu me-reset budaya Manchester United yang memiliki stadion terbaik di dunia," katanya.
Kemudian tempat latihan baru perlu dibangun. Menurutnya MU sudah jauh tertinggal dari Tottenham Hotspur. Glazer perlu mengeluarkan uang sekitar 150 juta Poundsterling untuk pembangunan itu.
"Mereka harus melakukan sesuatu yang me-reset budaya dan prinsip-prinsip klub sepak bola. Mereka tidak melakukannya selama 10 tahun, mereka perlu melakukannya sekarang karena para penggemar gelisah lagi," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
