REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pelatih kepala timnas basket 3x3 Indonesia Ali Budimanysah mengatakan tak mudah mengubah pola pikir atau mindset pebasket untuk bermain di 3x3. Pemain yang memiliki skill baik di basket lima lawan lima tak menjamin bisa sukses.
Ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/4/2022), Budi menjelaskan, secara materi delapan pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan timnas 3x3 proyeksi SEA Games Hanoi, Vietnam, sangat baik. Namun ia mengaku perlu mengubah mindset mereka.
"Selama ini mereka bermain basket 5x5. Jadi tidak ada yang dari awal langsung memilih 3x3 jadi kita perlu mengubah mindset para pemain dahulu. Baru kemudian menyesuaikan dengan permainan dan peraturan 3x3 yang berbeda," ujarnya.
Budi menjelaskan kalau di permainan 3x3 pemain harus sudah siap sejak awal hingga akhir permainan. Pemain juga harus bisa di semua posisi. Menembak dari luar, under basket, maupun pick and roll.
"Harus siap sejak awal karena 3x3 waktunya hanya 10 menit dan satu babak. Jadi tidak seperti basket lima lawan lima di mana kalau jelek di kuarter satu bisa dibenahi di sisa kuarter selanjutnya," jelasnya.
Pemain, lanjut Budi, juga harus bisa di semua posisi. Salah satu yang penting harus bisa menembak dari luar busur. "Karena poin dari outside dua, jadi sangat penting. Jadi tim yang skillnya bagus, bisa saja kecolongan dengan lawan yang sedang wangi nembak outside-nya," ujar Budi.
ABL Internasional 3x3 Champions Cup 2022 di Bali, menurut Budi penting untuk menjadi ajang uji coba. Delapam pemain yang dipanggilnya dibagi ke dalam dua tim.
"Kami tidak target juara di sini. Kami di sini fokus untuk mencari komposisi bermain yang tepat. Waktu menuju SEA Games Vietnam memang sudah mepet. Ini tantangan kami. Kami akan maksimalkan saja waktu yang ada," kata Budi.
Budi berharap kedepan selain memperbanyak turnamen 3x3 juga ada liga profesionalnya. Sehingga pelatih akan lebih mudah dalam melakukan seleksi pemain. Kemudian mindset pemain juga sudah terbiasa dengan permainan 3x3.