REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain Chelsea Ruben Loftus-Cheek mengatakan timnya menargetkan balas dendam saat menghadapi Liverpool di final Piala FA pada 14 Mei mendatang. Kedua tim pernah bertemu sebelumnya di Piala Carabao dan tim asuhan Jurgen Klopp menang melalui adu penalti setelah bermain imbang.
The Blues sangat ingin membalas kekalahan adu penalti di Wembley, di mana kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga menjadi penentu untuk menyerahkan trofi kepada Liverpool. Ini akan menjadi pertama kalinya sejak musim 1992/1993 di mana dua tim yang sama berkompetisi di final Piala Liga dan final Piala FA.
Pada kesempatan itu, Arsenal dua kali mengalahkan Sheffield Wednesday dan Loftus-Cheek bertekad untuk menghindari terulangnya sejarah dengan kemenangan kedua Liverpool. "Kami ingin mendapatkan mereka kembali, sesederhana itu. Itu adalah pertandingan fantastis di final Piala Liga dan bisa saja berjalan dengan baik," kata Loftus-Cheek dikutip dari France24, Senin (18/4/2022).
Peran Loftus-Cheek dalam kemenangan semifinal Chelsea melawan Palace di Wembley adalah momen katarsis bagi sang gelandang. Pemain berusia 26 tahun menghabiskan musim 2017/2018 dengan status pinjaman di Palace dan telah berjuang untuk mempertahankan tempat reguler di Chelsea.
Bahkan musim ini ia telah keluar masuk tim Thomas Tuchel, tetapi pemain internasional Inggris itu akhirnya menunjukkan tanda-tanda memenuhi potensinya. "Ini adalah jalan yang sulit dengan cedera dan dipinjamkan untuk menemukan bentuk saya lagi," kata Loftus-Cheek.
"Saya selalu ingin bermain untuk Chelsea. Saya telah bermain cukup banyak musim ini. Alasan saya masih di sini adalah mentalitas saya melalui semua cedera. Saya masih percaya pada diri sendiri dan saya mengatakan selama bertahun-tahun waktu saya akan tiba," tambahnya.