REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF -- Air mata mengalir membasahi pipi para pemain Ukraina. Pasukan Biru-Kuning gagal melaju ke Piala Dunia 2022 usai ditaklukkan Wales 0-1, di Stadion Cardiff City, Ahad (5/6/2022).
Beberapa hari lalu, skuad polesan Oleksandr Petrakov membuat kejutan ketika menumbangkan Skotlandia 3-1. Ini hasil yang biasa pada waktu normal. Namun pada saat terjadi peperangan di negera Eropa Timur itu, kemenangan jadi spesial karena sebagian besar pemain tak tampil pada laga kompetitif. Penyebabnya kompetisi di Ukraina berhenti setelah invasi Rusia.
Alhasil, perjuangan Oleksandar Zinchenko dan rekan-rekan patut diacungi jempol. Tibalah mereka ke tahapan final playoff. Meski bertindak sebagai tim tamu, Ukraina memegang kendali atas tuan rumah Wales sepanjang 90 menit .
Sayang, hasil akhir belum berpihak pada the Blues and Yellow. Kesedihan menguar dari kamar ganti tim Ukraina setelah asuh Oleksandr Petrakov tak bisa meraih tiket ke Qatar.
"Setiap orang dari kami memberikan segalanya, hari ini. Kami meninggalkan semuanya di lapangan," kata Zinchenko, dikutip dari BBC, Senin (6/6/2022).
Pemain Manchester City ini merasa kubunya tidak pantas kalah. Namun ia harus menerima jalan cerita di sepak bola. Zinchenko memahami, pertempuran di lapangan hijau bukan hanya perkara teknis. Ada emosi yang dilibatkan. Demikian pula keterkaitan antara mereka dengan penggemar.
"Namun sayangnya, hari ini, kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan," ujar Zinchenko.
Kekalahan di Cardiff bukan akhir dari segalanya. Zinchenko menegaskan, ia dan rekan-rekannya harus terus berjuang, mewakili negara mereka. Ia kembali membawa pesan sosial. Ia berharap semua orang di dunia hidup dalam kedamaian, tanpa dihantui peperangan.
Sejak merdeka pada 1991, Ukraina baru sekali lolos ke Piala Dunia. Itu terjadi pada 2006 lalu. Bagi Wales, ini pertama kalinya the Dragons lolos ke ajang sepak bola terbesar antar negara itu sejak 1958 atau 64 tahun silam.