REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali menegaskan Indonesia jangan sekedar jadi penonton di FIBA World Cup 2023 (Piala Dunia Basket 2022). Hal tersebut diungkapkan Menpora saat menerima pengurus PP Perbasi dan Ketua Panitia FIBA Asia Cup 2022, di Kantor Menpora Jakarta, Kamis (23/6/2022).
"Saya baru menerima pengurus Perbasi ada Ketum Perbasi, Sekjen dan ketua panpel FIBA Asia Cup 2022. Melaporkan hari ini tinggal 18 hari lagi pelaksanaan FIBA Asia 2022. Akan ada rangkaian acara sebelum FIBA Asia Cup 2022 digelar. Secara pelaksanaan semua sudah siap," ujar Menpora.
Menpora menambahkan, dalam kejuaraan basket terbesar di Asia harus sukses baik penyelenggaraan, prestasi dan juga administrasi. "Untuk Timnas pesan sederhana, mereka harus menang agar bisa main di kejuaraan dunia 2023, bukan sekdar jadi penonton. Ketua Umum dan Sekjen sudah meyakinkan kondisi Timnas dan perkembangan terakhir saat di Australia."
Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih mengatakan, kondisi Timnas saat ini sedang ujicoba di Australia 10 kali pertandingan. Rencana 24 Juni 2022 sudah pulang, langsung persiapan ke kualifikasi FIBA World Cup 2023. "Saya rasa mereka sudah siap," kata dia.
Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi menambahkan, demi mencapai sukses prestasi, setelah meraih emas SEA Games lalu, timnas langsung try out ke Australia. "Di sana kita lawannya divisi satu liga Australia sementara dari delapan kali main kita 5 kali menang," ujar dia.
Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 Junas Miradiarsyah menjelaskan dari aspek penyelenggaraan sudah sangat siap. "Persiapan lokasi tidak masalah, Istora Senayan sudah kita gunakan pada Asian Games 2018. Kita tinggal layout dan dekorasi."
"Sebelum kejuaraan FIBA Asia Cup 2022 yang digelar 12-21 Juli 2022. Terlebih dahulu akan ada tes even pada 1 dan 4 Juli 2022, untuk kualifikasi FIBA World Cup 2023 melawan Arab Saudi dan Jordania," kata Junas.