REPUBLIKA.CO.ID, COMO -- Mantan gelandang Arsenal dan Barcelona Cesc Fabregas dikabarkan merapat ke klub Serie B Italia Commo 1907. Klub ini dimiliki oleh perusahaan Indonesia, PT Djarum.
Keberadaan legenda timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto ditengarai menjadi pemicu Como 1907 sontak menjadi perbincangan ramai netizen Indonesia.
Fabregas merupakan gelandang kelas kakap. Riwayat perjalanan kariernya bersama klub-klub besar Eropa membuat namanya terkenal. Sejumlah trofi bergengsi sudah pernah ia rasakan, baik di level klub maupun bersama timnas Spanyol.
Fabregas lahir di Spanyol 35 tahun lalu tepatnya pada 4 Mei 1987 di Arenys de Mar, Spanyol. Berdasarkan catatan Transfermarkt, ia bergabung dengan akademi Barcelona pada 1 Juli 2022. Pada 11 September 2003, ia dibeli Arsenal. Di klub London itu, Fabregas tumbuh, berkembang, dan terkenal.
Fabregas tampil sebanyak 304 pertandingan di semua kompetisi bersama tim utama Arsenal yang ia perkuat sejak 1 Juli 2004. Ia mengemas 57 gol dan 95 assist. Ia mempersembahkan satu Piala FA dan dua Community Shield untuk the Gunners.
Fabregas kemudian kembali ke Barcelona pada 2011. Kali ini kedatangannya kembali ke Barcelona sudah dalam keadaaan permainan yang matang. Ia tiba dengan status pemain bintang. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan memberikan yang terbaik kepada Blaugrana dengan mempersembahkan enam gelar juara yakni satu gelar La Liga Spanyol, satu Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, Copa del Rey, dan dua Piala Super Spanyol.
Fabregas kembali ke Inggris dengan memperkuat rival Arsenal, Chelsea, pada 2014. Kepindahannya ke klub rival sempat membuat namanya menjadi bahan cibiran penggemar Arsenal. Tetapi ia tetap sukses di Stamford Bridge dengan mempersembahkan dua gelar Liga Inggris, satu Liga Europa, Piala FA, dan Piala Carling.
Kian menurunnya performa Fabregas seiring usia yang sudah tua membuatnya kehilangan tempat di tim utama Chelsea. Ia lalu pindah ke AS Monaco pada 2019 hingga berstatus tanpa klub pada 1 Juli 2022.
Bersama timnas Spanyol, Fabregas menjadi bagian dari kesuksesan Matador meraih gelar Piala Dunia 2010 dan dua Piala Eropa 2008 serta 2012.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
