REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) terus menunjukkan sinyal positif peningkatan performa di Liga Primer Inggris. Menelan dua kekalahan beruntun dan terpuruk di dasar klasemen pada awal musim ini, Setan Merah bangkit dengan torehan empat kemenangan beruntun. Tim besutan Erik ten Hag itu mendapatkan momentum terbaik pada awal musim ini kala mengalahkan runner-up musim lalu Liverpool 2-1, pertengahan Agustus silam. Kemenangan itu menjadi respons terbaik MU setelah dipermalukan Brentford 0-4, sepekan sebelumnya.
Sejak kemenangan atas The Reds itu, United tidak pernah lagi menoleh ke belakang. Sukses membungkam Southampton dan Leicester City di dua laga berikutnya, United berhasil menggasak Arsenal 3-1, awal bulan ini.
Kemenangan itu sekaligus mengakhiri rentetan tidak pernah kalah Arsenal di pentas Liga Primer Inggris musim ini. Erik ten Hag, yang didatangkan pada awal musim ini, dianggap mulai menemukan formula yang tepat untuk bisa mengangkat performa Setan Merah, yang tampil begitu rapuh pada musim lalu. Salah satu aspek yang dibehani Ten Hag adalah karakter dan mentalitas bertanding para penggawa Setan Merah.
"Usaha pelatih asal Belanda itu dalam mengubah aspek-aspek tersebut kian mulus dengan kehadiran pemain baru. Lisandro Martinez dan Christian Eriksen menjadi dua pemain anyar paling menonjol pada musim ini," tulis laporan Manchester Evening News, Jumat (30/9/2022).
Martinez, yang dijuluki jagal dari Amsterdam, dianggap mampu meningkatkan intensitas dan agresivitas lini belakang MU. Begitu pula dengan semangat dan gairah yang ditunjukan bek asal Argentina tersebut di atas lapangan. Kondisi ini menular pada rekan-rekan anyarnya di Setan Merah.
Sedangkan di lini tengah, Eriksen mampu memberikan keseimbangan pada permainan United. Gelandang asal Denmark itu dianggap memiliki insting yang mumpuni dalam menjaga ritme permainan United. Gelandang asal Portugal, Bruno Fernandes, pun sempat mengakui, kehadiran Eriksen membuat permainan terasa menjadi lebih mudah.
"Pressing terhadap lawan begitu efisien, para gelandang bisa unggul dalam duel perebutan bola, setiap duel perebutan bola dijawab penggawa United dengan semangat tinggi. Kondisi ini jauh berbeda dibanding musim lalu. Agresivitas dan karakter permainan ini yang harus ditunjukan United pada akhir pekan ini,'' lanjut laporan Manchester Evening News tersebut.
Pada laga perdana setelah jeda internasional, MU memang langsung menghadapi laga berat. Bruno Fernandes dan kawan-kawan akan melawat ke markas seteru sekota, Manchester City, pada pekan kesembilan Liga Primer Inggris, Ahad (2/9) malam WIB. Meski bakal melakoni laga tandang, United memiliki peluang untuk bisa membawa pulang tiga angka.
City kemungkinan besar akan berusaha mengendalikan permainan via penguasaan bola. Namun, MU bisa merespons dengan agresivitas permainan dan keunggulan dalam duel-duel perebutan bola. Aspek ini yang dianggap masih menjadi kelemahan the Citizens pada musim ini.
Tim besutan Pep Guardiola itu cenderung kesulitan saat menghadapi tim-tim yang tampil begitu agresif. Kegagalan memetik poin penuh kala menghadapi Newcastle United dan Aston Villa dapat menjadi contoh terbaik performa kurang meyakinkan City kala berduel dengan tim-tim dengan penampilan yang agresif dan memiliki intensitas tinggi.
''Dua tim itu bisa mencuri poin via penampilan agresif dan perhitungan yang matang. Pendekatan dua klub itu terlihat sama, berusaha tampil tanpa beban, tidak takut, dan terus menekan serta tampil agresif. Sejauh ini, City terlihat rentan saat menghadapi lawan-lawan seperti ini. Kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh United,'' lanjut laporan Manchester Evening News.