REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Borneo FC memastikan panitia pelaksananya bakal lebih ekstra menjaga keamanan dan kenyamanan penonton di stadion saat pertandingan untuk mengantisipasi kejadian seperti di Stadion Kanjuruhan Malang.
Media Officer Borneo FC Brillian Sanjaya, melalui laman resmi klub, Jumat (25/11/2022), menyebutkan seluruh klub Liga 1 mendapatkan sosialisasi standar operasi prosedur (SOP) Liga 1 dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Ia menyebutkan manajemen Pesut Etam mengirimkan empat perwakilannya pada "Sosialisasi Peraturan Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Sepak Bola" yang berlangsung di Jakarta, 24-25 November 2022. Keempatnya adalah Haris Ogi selaku security officer, Badaruddin sebagai general coordinator, Andi Ayu Alfiani (dokter), dan Brillian Sanjaya (media officer).
Brilli, sapaan akrab Brillian menjelaskan sosialisasi SOP itu sebenarnya selalu dilaksanakan pada setiap musim kompetisi akan digulirkan. Namun kali ini diberikan lagi dengan adanya Tragedi Kanjuruhan.
"setelah kejadian di Kanjuruhan, operator kompetisi benar-benar ingin seluruh panitia lokal bekerja dengan maksimal. Bukannya selama ini tak bekerja maksimal, tapi lebih pada mengantisipasi agar tak ada kejadian sekecil apa pun selama pertandingan berjalan," katanya.
Menurut dia, pembenahan-pembenahan terus dilakukan PT LIB, termasuk melibatkan Kementerian PUPR untuk melihat keamanan dan seluruh sarana stadion, serta mengundang seluruh panitia pelaksana.
"Ada banyak hal dibahas dalam pertemuan hari ini. Seluruh peserta diberikan cara bagaimana mengatasi jika terjadi keributan dan hal-hal tak diinginkan di satu pertandingan," katanya.
Selama ini, kata Brilli, kepanitian di Borneo FC sudah berjalan dengan baik. Bahkan, saat final Piala Presiden dengan jumlah penonton sangat banyak tak ada kejadian meski Pesut Etam mengalami kegagalan meraih gelar juara.
"Yang pasti Panpel Borneo FC akan lebih ekstra menjaga keamanan dan kenyamanan penonton setelah kasus Kanjuruhan," kata dia.