Sabtu 03 Dec 2022 01:31 WIB

Tiga Tahun Absen, Festival Kayak Internasional Kembali Digelar di Sungai Asahan

Para atlet dari berbagai negara berlaga di dua kelas ekstrem kayak dan slalom.

Setelah tiga tahun absen karena pandemi, festival dan kompetisi kayak internasional kembali memeriahkan Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. (ilustrasi)
Foto:

Satu-satunya atlet kayak internasional perserta perlombaan yang pernah datang ke Asahan adalah Michele Ramazza asal Italia. Michele yang telah memenangkan beberapa perlombaan bergengsi dunia yang juga ketua asosiasi dunia kayak ekstrim pernah berpartispasi pada kompetisi kayak di Asahan pada tahun 2017 dan 2018.

“Penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan organisasi internasional yang telah menyelenggarakan sirkuit extreme kayaking di seluruh dunia ini, akan memastikan keterlibatan event ini untuk masuk dalam agenda internasional bagi para top kayaker dunia untuk datang dan memeriahkan event ini,” kata Michele.

Michele juga mengatakan dalam pengembangan dan penyelenggaraan kejuaraan tingkat dunia diperlukan koordinasi jarak jauh yang memanfaatkan teknologi dan infrastuktur telekomunikasi yang baik. Persiapan event Toba Caldera IAF 2022 ini yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang menghubungkan masyarakat lokal di daerah terpencil dengan dunia luar termasuk Michele yang tinggal di Bologna, Italia.

“Indonesia beruntung memiliki pemerintah yang menaruh perhatian besar terhadap pengembangan infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil. Meskipun daerah terpencil tidak memiliki infrastruktur lengkap, dengan masuknya infrastruktur telekomunikasi memungkinkan upaya untuk memperkenalkan potensi daerah terpencil seperti di Kabupaten Asahan dan mendatangkan arus responsible tourism,” kata Michele.

Atlet internasional lainnya adalah Martina Wegman, Lea Grison, Maike Most, Pavlina Kodadova, Leon Bast, Michael Frey, Marcio Franco, Jakub Sedivy. Martina yang berasal dari Belanda dan tinggal di Selandia Baru berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 di mana dia meraih posisi ketujuh.

Lea Grison yang berasal dari Perancis merebut posisi kelima pada kejuaraan dunia kayak ekstrem di Austria. Maike Most, seorang atlet muda perempuan dari Perancis merebut posisi kedua pada Extreme Kayak World Championship 2021. Atlet nasional yang berpartisipasi adalah Dadan Agum Gumelar dari Bogor dan Restu Aruan yang berasal dari Desa Parhitean.

Festival ini juga melaksanakan pembinaan dan pengembangan masyarakat setempat dalam hal peningkatan mutu makanan yang memperhatikan kaidah internasional dalam hal keamanan makanan, alergi serta keperluan diet peserta internasional juga dilaksanakan, agar kualitas pelayanan penduduk setempat sesuai dengan standar yang diharapkan dunia internasional.

Pengembangan kuliner diampu oleh Rahung Nasution, seorang pegiat masakan Nusantara yang kini bermukin di Australia. Rahung mendorong penyajian masakan dengan mengangkat kuliner lokal dan internasional dengan bahan yang mudah didapatkan di daerah terpencil di Sungai Asahan.

“Saya bersemangat dalam bekerja sama dengan pemuda setempat dan panitia penyelenggara untuk mengangkat kuliner lokal dan memperkenalkannya kepada dunia melalui kegiatan Toba Caldera IAF’22 yang mendatangkan pemain kayak dunia,” kata Rahung.

“Melalui event ini saya ingin masakan Nusantara akan semakin terdengar gaungnya ke dunia internasional sambal kita membangun potensi masyarakat setempat serta mengangkat potensi wisata daerah terpencil ke dunia internasional.”

 

 

photo
Setelah tiga tahun absen karena pandemi, festival dan kompetisi kayak internasional kembali memeriahkan Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. (ilustrasi) - (Dok. Impact Adventures Australia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement